BNPT: "Densus Ingin Menangkap Hidup, tapi Teroris Ingin Mati" Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

BNPT: "Densus Ingin Menangkap Hidup, tapi Teroris Ingin Mati"

Minggu, 30 Juli 2017,
[caption id="attachment_3808" align="aligncenter" width="568"] Korban ledakan di Sarinah, Kamis (14/1/2016).(Twitter @Abay_Last)[/caption]

NUSANTARAEXPRESS, JAKARTA - Kasubdit Napi Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Kolonel Sigit Karyadi mengatakan, polisi selalu berusaha menjalankan tugas sebaik-baiknya.

Ketika melakukan penangkapan, polisi berusaha agar pelaku bisa ditangkap hidup-hidup.

"Karena kita masih menjunjung tinggi hak asasi manusia,"katanya di Universitas Pertamina, Jakarta, Sabtu (29/7/2017).

(baca: BNPT: ISIS Incar Kalangan Introvert untuk Direkrut)

Namun di lapangan, kata Sigit, teroris kerap melakukan perlawanan dan berupaya mencelakakan petugas.

Bahkan, mengancam akan meledakan bom terhadap dirinya sendiri.

Menurut Sigit, teroris lebih memilih meledakkan dirinya sendiri daripada harus menyerah. Bagi mereka, dengan melakukan bom bunuh diri, maka akan ada imbalan di akhirat.

"Dia (teroris) memang sudah ingin mati jihad, karena kalau menyerah berarti tidak jihad," kata Sigit.

"Pada saat dia (teroris) terdesak dan sudah terkepung, dia harus mati. Memang ada pemahaman itu dan itu fakta (menurut teroris) ada 40 bidadari untuknya karena mati jihad," tambah dia.

Dalam kondisi itu, petugas juga harus melindungi diri. Jika ancaman sudah sangat berbahaya, mau tidak mau pelaku harus dilumpuhkan.

"Densus kalau melakukan penindakan kenapa harus mati? Karena memang dia menginginkan mati. Karena pada saat (akan ditangkap) itu dia sudah memegang senjata, bahkan mengebom dirinya sendiri, berarti mencelakakan petugas," kata Sigit. [kompas.com]

TerPopuler