Bripka Sanda Prasetyo, Bhabinkamtibmas Polsek Sumberpucung Peduli Kaum Difabel
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Bripka Sanda Prasetyo, Bhabinkamtibmas Polsek Sumberpucung Peduli Kaum Difabel

الخميس، 27 يوليو 2017,
[caption id="attachment_3596" align="aligncenter" width="568"] Perjuangan Bripka Sanda Prasetyo, anggota Bhabinkamtibmas Polsek Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur[/caption]

NUSANTARAEXPRESS, MALANG - Perjuangan Bripka Sanda Prasetyo, anggota Babinkamtibmas Polsek Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, cukup menyentuh hati banyak pihak. selain jadi polisi, Sanda berjuang untuk anak penyandang disabilitas di wilayah kerjanya.

Salah satu yang kini menjadi fokus perjuangan Sanda adalah membantu Oktavian, anak berumur 8 tahun, yang duduk dibangku kelas 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Dikisahkan, awalnya, Oktavian adalah anak yang normal tanpa cacat. Ia cacat kedua kakinya setelah rumahnya ditabrak sebuah bus yang melintas di jalan dekat rumahnya.

Akibat kejadian dua tahun lalu itu, mengakibatkan Oktavian menderita cacat di kedua kakinya hingga panggal pahanya yang terputus.

Kejadian tersebut diketahui oleh Sanda, yang sehari-harinya sebagai anggota Babinkamtibmas dan dipercaya sebagai Ketua organisasi Difabel bernama "Ganisa Indonesia".

Sejak itu, Oktavian menjadi dampingan Ganisa Indonesia, yang dikomando langsung oleh Sanda. Mulai dari bagaimana Oktavian bisa sekolah dan bisa memenuhi kebutuhan hidup bersama kedua orang tuanya yang hidupnya terlihat cukup sederhana.

Kini, Oktavian hidup bersama kedua orang tuanya di Desa Karangkates, Sumberpucung, Kabupaten Malang. Setiap harinya, Sanda mengantar Oktavian ke sekolahnya dengan menggunakan sepeda motor milik Sanda.

Namun sayang, hingga berita ini ditulis, Sanda masih enggan berkomentar dan dipublikasi oleh media. Ia terus merendah bahwa apa yang dilakukan kepada Oktavian dan penyandang disabilitas masih belum maksimal.

"Maaf ya, karena saya belum berbuat banyak untuk teman-teman difabel disini. Belum pantas dipublikasi di media," kata Sanda singkat.

Sementara itu, menurut Wulan, Wakil Ketua Ganisa Indonesia, yang sekaligus anak asuh dari Ganisa Indonesia, pihaknya merasa terenyuh melihat kondisi Vian, panggilan akrab Oktavian.

"Dia (Pak Sanda) sangat tulus membantu anak Difabel. Kalau tidak ada pak Sanda saya tidak tahu nasib anak difabel disini," katanya.

Selama ini, sosok Sanda memang dikenal tulus membantu anak difabel yang ada di bawah naungan Ganisa Indonesia. Namun, perjuangan Sanda terlihat tak sia-sia dan sangat membantu anak difabel.

"Sejak ada pak Sanda, bantuan mulai banyak. Mulai dari bantuan kursi roda dari pemerintah dan bantuan dari Kapolres Malang (AKBP Yade Setiawan Ujung). Semuanya berkat perjuangan pak Sanda," kata Wulan.

Saat ini jelas Wulan, penyandang difabel dibawah naungan Ganisa Indonesia, banyak membutuhkan bantuan untuk penyandang difabel. "Terutama membutuhkan penyemangat dan motivasi," katanya.

Selama ini, hanya Sanda yang terus memberikan motivasi kepada Vian dan beberapa penyandang difabel lainnya. "Pak Sanda terus mendatangi ke rumahnya dan terus memberi motivasi supaya terus semangat belajar dan belajar. Tidak boleh putus asa," katanya.

Kepada anak asuhnya, Sanda terus menyampaikan, walau kondisinya tidak normal, harus tetap semangat. "Motivasi seperti itu tak pernah bosan dan sampaikan pak Sanda," kata Wulan.

Melihat perjuangan Sanda dan kondisi penyandang disabilitas yang ada, Wulan berharap, terus ada polisi yang peduli dan perhatian pada anak difabel. terutama polisi perempuan. "Semoga terus banyak polisi yang seperti pak Sanda,"  harap Wulan. [Deni][*red]

TerPopuler