Cairkan Dana Proyek Sebelum Ada Konsultan, Proyek Mega Proyek Duri-Pakning Rawan Korupsi Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Cairkan Dana Proyek Sebelum Ada Konsultan, Proyek Mega Proyek Duri-Pakning Rawan Korupsi

Jumat, 25 Agustus 2017,


NUSANTARAEXPRESS, BENGKALIS - Pelaksnaan pekerjaan proyek multiyears (my) jalan poros Sungai Pakning kecamatan Bukitbatu tepatnya dari desa Temiang menunu kota Duri kecamatan Mandau memunculkan reaksi dari praktisi konstruksi di Bengkalis.  Bahkan proyek jalan Duri-Sungai Pakning dengan total anggaran Rp 498 miliar bisa bakal bernasib sama dengan proyek My jalan lingkar pulau Rupat yang sekarang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Seperti disampaikan Reza Alfian ST bahwa proyek My Duri-Sungai Pakning dari aspek tekhnis konstruksi memunculkan banyak kejanggalan.  Karena sesuai pernyataan Plt Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tajul Mudaris ST yang menyebutkan di media massa bahwa realisasinya sudah mencapai 6 persen padahal teken kontrak baru dilakukan sebelum lebaran Idul Fitri tahun ini. Kemudian pencairan uang muka dari nilai kontrak Rp 498 miliar sebesar 15 persen, juga baru dilakukan pada19 juni 2017 kepada PT. Citra Gading Asritama (CGA) mencapai Rp75 miliar.

"Anehnya disini, apakah progres pekerjaan memang sudah mencapai 6 persen dari keseluruhan  bobot karena sampai sekarang proyek tersebut belum ada konsultan perencana sama sekali karena masih dilakukan pelelangan. Apakah hitungan 6 persen tersebut hanya hitungan diatas kertas dari Dinas PUPR Bengkalis tanpa konsultan pengawas, atau hanya sebatas pernyataan untuk menjawab keraguan publik, "tanya Reza Alfian,  Jumat (25/08/17).

Kejanggalan lainnya ulasnya, pembayaran uang muka 15 persen patut diragukan,  apakah progres pekerjaan  tersebut akan tercapai pada akhir tahun anggaran 2017 ini per 31 Desember, sementara uang muka sebesar 15 persen dengan alokasi dana di APBD Bengkalis tahun ini Rp 75 miliar terwujud. Sebab,  proyek My pembayaran uang mukanya berbeda dengan proyek reguler yang memang diplot pekerjannya hanya pada satu tahun anggaran dan tidak ada masalah uang muka dibayar sampai 30 persen.

Kemudian sambungnya Pihak Pengguna Anggaran (PA)  bersama PPTK proyek My Duri-Pakning terlalu gegabah mencairkan seluruh uang muka yang tertuang dalam APBD Bengkalis tahun ini. Sebab tidak ada jaminan dari PT. CGA mampu merealisasikan pekerjaan 15 persen sampai akhir tahun anggaran.  Sebab perangkat organisasinya juga terlihat belum ada seperti konsultan perencana dan siapa yang menjadi sub kontraktor, karena sesuai aturan proyek My boleh dilakukan subkontraktor asal pekerjaab utama tetap dilakukan rekanan pemenang lelang.

"Saya mengatakan kalau proyek My Duri-Pakning bisa bernasib sama dengan proyek My Jalan Lingkar Pulau Rupat karena resiko yang diambil stake holder Dinas PUPR bengkalis mencairkan uang muka sampai 15 persen. Pencairan dilakukan justru disaat konsultan pengawas belum ada termasuk siapa yang menjadi sub kontraktornya juga belum diumumkan. Apabila pekerjaan tidak terealisasi sampai 15 persen maka yang akan muncul adalah kerugian negara, "tegas Reza.

Sebelumnya Plt Kadis PUPR bengkalis Tajul Mudaris ST membenarkan adanya pencairan uang muka sampai 15 persen. Ia menyebutkan bahwa rekanan yaitu PT. CGA sudah mulai bekerja di lapangan melakukan pekerjaan pembersihan lahan (land clearing) dan ia optimis sampai akhir tahun anggaran akan terealisasi volume tersebut.  Untuk itu ia berharap dukungan dari seluruh masyarakat Bengkalis supaya realisasi pekerjaan maupun kualitasnya sesuai harapan.

"Uang muka proyek My Duri-Pakning sudah dicairkan bulan Juni lalu sebesar 15 persen dari total anggaran proyek tersebut. Rekanan PT. CGA juga sudah memulai pekerjaan di lapangan dan realisasinya 6 persenan dari volume pekerjaan keseluruhan.  Untuk itu kita juga terus memantau pekerjaan di lapangan supaya akhir tahun bobot pekerjaan sesuai dengan uang muka yang diambil, "ulas Tajul saat ditemui diruang kerjanya belum lama ini. [bp][**Red]

TerPopuler