Hari Ini, Bupati Karanganyar Akan Temui Pedagang Daging Anjing Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Hari Ini, Bupati Karanganyar Akan Temui Pedagang Daging Anjing

Kamis, 20 Juni 2019,
NUSANTARAEXPRESS, SOLO - Bupati Karanganyar, Juliyatmono akan menutup seluruh warung olahan daging anjing di wilayahnya. Rencananya Juliyatmono akan menemui para pedagang daging anjing hari ini.

"Besok (hari ini) Pak Bupati ingin bertemu dengan para pedagang," ujar Plt Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Karanganyar, Siti Maysaroh kepada detikcom, Rabu (19/6/2019).

Dalam pertemuan itu, kata Siti akan dibahas komitmen Pemkab Karanganyar secara lintas sektoral. Menurutnya, Pemkab akan mencari solusi terbaik.

"Tentu nanti akan tidak serta merta melarang, pasti dicarikan solusi terbaik," lanjutnya.

Juliyatmono sebelumnya menjelaskan alasannya menutup warung daging anjing di Karanganyar. Menurutnya, hal ini demi mencegah berbagai penyakit akibat mengonsumsi daging anjing.

Pernyataan tersebut merupakan tindak lanjut Pemkab Karanganyar usai menerima kunjungan Dog Meat Free Indonesia beberapa waktu lalu. Komunitas tersebut memang gencar menyuarakan penolakan terhadap peredaran daging anjing.

Menurut Yuli, manusia sudah seharusnya hidup berdampingan dengan hewan maupun lingkungan. Hal itu merupakan harmonisasi dalam kehidupan.

"Ini merupakan fokus utama pembangunan yang berkesinambungan, agar manusia selalu berharmonisasi dengan Tuhan dan makhluk hidup, termasuk dengan hewan dan lingkungan," ujar dia.

Di Karanganyar, warung olahan daging anjing sebenarnya tidak banyak ditemui. Beberapa warung tersebar di Kecamatan Karanganyar, Jaten, Colomadu hingga Matesih.

"Kami mohon dukungan untuk penutupan ini. Harapannya penyakit yang disebabkan anjing ini tidak menyebar di Karanganyar," pungkasnya.

Rencana ini memperoleh apresiasi dari Dog Meat Free Indonesia.

"Tindakan yang akan dilakukan di Kabupaten Karanganyar dapat menyelamatkan hampir 2,000 anjing tiap bulannya dari penjagalan," demikian yang tertulis dalam pers rilis Dog Meat Free Indonesia yang diterima detikcom, Rabu (19/6).

Tim koalisi Dog Meat Free Indonesia menyatakan optimis keputusan Bupati Karanganyar akan menjadi awal dari pergerakan nasional dalam menghalangi perdagangan daging anjing.

Hasil penyelidikan tim koalisi Dog Meat Free Indonesia yang tertulis dalam rilis tersebut menunjukkan anjing-anjing dijagal dengan kejam.

Namun rencana ini mendapat keberatan dari penjual daging anjing. Salah satu penjual di Warung Sate Guguk di Jalan Raya Palur, Kecamatan Jaten, Karanganyar merasa tak merugikan pihak manapun dengan kegiatannya.

"Kalau saya jualan kan sebenarnya tidak mengganggu siapapun. Yang mau makan silakan, yang tidak mau ya silakan," kata penjual yang enggan menyebutkan namanya, Rabu (19/6/2019).

Dia justru menilai usahanya telah memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Melalui warung itu, terdapat sekitar 10 orang yang kini bisa memperoleh pekerjaan.

Pedagang yang mewarisi usaha orang tuanya itu juga mempertanyakan dasar hukum pelarangan. Sebab di Solo, pemkot tidak melakukan pelarangan karena dinilai tidak berdasar hukum.

"Itu kan belum ada Perdanya. Di Solo aja tidak ditutup. Masa di sini mau ditutup," kata dia. [sip/sip]



Sumber: Detik.com

TerPopuler