Teh Telor Madu Pasar Sabtu Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Teh Telor Madu Pasar Sabtu

Kamis, 24 Maret 2022,


Teh Telor Madu Pasar Sabtu


Oleh Agung Marsudi


PROMOSI seperti juga kampanye, selalu menampilkan sisi nyentrik. Pesannya sampai. Barangnya laku. Jagonya terpilih. 


Ini kutipan gaya Nazri Akir, anak muda asli Bagan Benio, sebuah kampung tua di kecamatan Pinggir.


"Mohon maaf ya sebelumnya, saya bukan sok tau, sok akrab, sok pro, sok baik, sok perhatian, sok berkuasa, sok honda, dan sok-sokan gitu, intinya bukan bermaksud menghina siapapun ataupun menyinggung pihak manapun, jadi di sini demi kebaikan bersama memberitahukan bahwa Teh Telor Madu Wak Lee, enak tau"


(Lokasi Pasar Sabtu, Kilo 27 Tasik Serai Barat)


Lalu saya jawab, "gue mesti ke sana gitu". Bagaimana logikanya, jarak rumah saya dengan Pasar Sabtu, 32 kilometer. Kalau hujan jalan lumpur, terus hanya untuk seteguk teh telor madu.


Promosi atau kampanye seperti retorika politik, "Sering pertanyaan tak perlu diajukan karena jawaban juga tidak benar-benar dibutuhkan".


Kalau, untuk segelas teh telor madu, harus merogoh kocek APBD karena acara coffee morning pejabat-pejabat tertentu. Haruskah kita mau, dan tak malu?


Pasar Sabtu, Pasar Minggu selalu membuat wong cilik rindu. Selalu saja ada menu baru. Teh telor madu, teh telor tapai, teh telor durian.


Bagi yang biasa "mbolang", teh telor pinang, katanya membuat istri-istri makin kepayang.



Duri, 24 Maret 2022

TerPopuler