NUSANTARAEXPRESS, TANJABTIM - JAMBI -H Ambo Tang, mantan Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), dikabarkan akan merapat ke Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Sosok Ambo Tang, politisi yang beberapa tahun terakhir nyaris vakum dalam panggung politik itu, kini merebak informasi akan bergabung ke Partai Gerindra.
Ketua DPC Gerindra Kabupaten Tanjabtim, Ashar Idris melalui Sekretaris Danton mengatakan, sejauh ini kita memang ada melakukan komunikasi dengan pa Ambo Tang, ada sinyal dari beliau akan bergabung, berharap bagaimana ke depan untuk sama sama membesarkan Partai Gerindra di Tanjabtim, ungkap Danton, melalui sambungan telepon, Minggu, 02/04/23.
Kapan saja kita siap menerima kehadiran Ambo Tang, lebih cepat lebih bagus, dan Partai Gerindra siap terbuka menerima siapa saja, semakin banyak kita bergabung, tentunya Insya Allah Partai Gerindra pun akan semakin besar, sambungnya.
Perihal kabar yang dimaksud, yang semakin ramai menjadi perbincangan publik, Ambo Tang saat dihubungi dengan menebar senyum mengatakan, apa iya ada informasi seperti itu, komunikasi dengan Sekretaris Partai Gerinda pa Danton memang ada, untuk keputusan masih pertimbangan, perlu pemikiran yang lebih serius, pada hakekatnya Saya menghormati kawan kawan yang di Gerindra, termasuk PDI Perjuangan, Partai PPP juga PKN yang membukakan pintu dan atas kepercayaan, mengajak Saya untuk maju bergabung bersama, bebernya.
Meskipun demikian kalau ada peluang di beberapa Parpol kenapa tidak, ucap Ambo dengan ekspresi yang diprediksi akan siap bergabung pada pilihan kepada satu Partai yang disebutkan, untuk saat ini berproses dulu, kita lihat nantilah, ujarnya kesan ramah.
Ambo Tang karir politik yang dibesarkan Partai Amanat Nasional, mengawali jabatan DPRD dua periode, berlanjut Wakil Bupati dan terakhir menjabat Bupati hingga 12 April 2016, meneruskan sisa masa jabatan Bupati Zumi Zola, yang maju mengikuti Pilgub Jambi.
Seterusnya estafet Bupati - Wakil Bupati Tanjabtim, dari Ambo Tang dilanjutkan Romi Hariyanto - Robby Nahlyansyah, dan seketika akhir jabatan, sepertinya Ambo Tang pasif dalam interaksi politik. (Jdk)