Coretan ini jadi saksi. Apa itu kebenaran?
Oleh Mislam Samasi, S H.
Kebenaran merupakan konsep yang kompleks dan bisa memiliki makna yang bervariasi tergantung pada konteksnya. Secara umum, kebenaran merujuk pada konsistensi antara fakta atau peristiwa dengan realitas atau kenyataan yang ada. Dalam konteks filosofi, kebenaran dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang sesuai dengan realitas atau memenuhi kriteria rasionalitas.
Namun, perlu diingat bahwa kebenaran juga bisa bersifat relatif dan tergantung pada perspektif individu atau kelompok. Terdapat beberapa teori filosofis tentang kebenaran, seperti teori korespondensi yang menyatakan bahwa kebenaran adalah kesesuaian antara pernyataan dengan fakta yang ada, atau teori koherensi yang mengatakan bahwa kebenaran ditentukan oleh konsistensi internal dari sekumpulan pernyataan.
Selain itu, terdapat juga pemahaman subjektif tentang kebenaran, di mana seseorang dapat menganggap sesuatu sebagai kebenaran berdasarkan keyakinan atau pandangan pribadi mereka. Pemahaman subjektif ini bisa berbeda antara individu satu dengan yang lainnya.
Penting untuk diingat bahwa kebenaran dapat menjadi subjek debat dan penelitian, terutama dalam hal-hal yang kompleks atau kontroversial. Pemahaman akan kebenaran seringkali berkembang seiring dengan perkembangan pengetahuan dan pemikiran manusia, dan dapat berubah seiring dengan munculnya bukti atau argumen baru.
Dalam konteks yang lebih praktis, kebenaran juga berkaitan dengan ketepatan atau kejujuran dalam menyampaikan informasi. Memiliki saksi atau bukti yang dapat memvalidasi pernyataan atau peristiwa dapat membantu menentukan kebenaran dalam konteks tersebut.
Namun, perlu diingat bahwa meskipun ada saksi atau bukti, tetap diperlukan evaluasi kritis dan analisis yang obyektif untuk mencapai pemahaman yang lebih mendekati kebenaran.
Cerita fakta, realita konspirasi itu ada. Nilai nominal terkadang memberikan kontribusi terdepan. Ada atau tidak ada. Faktanya akan menjadi ada.
Hari ini, saksi bisu. Kursi tanpa sumbu.
Duri, 23 Mei 2023