Pemilu 2024 : "Genianyar, Apibaru, Apibiru!"
Oleh Agung Marsudi
ADA tiga kata yang saya pilih, untuk memberi dorongan bagi teman-teman yang namanya ada dalam daftar bacaleg pada pemilu 2024 nanti, yang pengajuannya oleh partai politik ke KPU berakhir (14/5).
"Geni anyar", bahasa Jawa yang berarti api baru. Memberi perlambang agung, sebuah semangat baru. Semangat untuk menjadi bagian dari pengambilan keputusan penting di negara ini melalui lembaga legislatif.
Tentu Geni Anyar itu adalah para bacaleg baru (bukan petahana). Ia memiliki asa, menggendong harapan baru Indonesia. Karenanya ia pantas disebut sebagai Apibiru. Api murni, yang menyalakan aspirasi.
Terlepas dari alasan, yang kadang hanya memenuhi kuota perempuan, atau jumlah calon sesuai alokasi kursi di masing-masing daerah pemilihan, nama-nama itu layak diapresiasi. Dua jempol. Sebab untuk menjadi calon anggota legislatif harus melalui proses dan harus memenuhi banyak syarat administrasi. Dan itu tidak mudah, meski semakin mudah.
Para bacaleg adalah warga negara baik-baik, berpendidikan, sadar, melek politik, dan tidak gila. Bisa dilihat dari hasil tes kesehatan jiwa di Rumah Sakit (Jiwa) yang telah ditunjuk.
Itulah kenapa ketika saya scroll layar media sosial di reels politicost, menampilkan rekaman stand up comedy "Abdur: DPR sudah gila dari awal". Lalu saya harus tonton berkali-kali, hingga jelas kata "gila dari awal" yang dimaksud.
Dari awal, sesuai peraturan KPU, pada pemilu 2024 nanti, jumlah Daerah Pemilihan (Dapil) dan Jumlah Kursi Anggota DPR sebanyak 84 Dapil dan 580 Kursi, DPRD Provinsi sebanyak 301 Dapil dan 2.372 Kursi, DPRD Kabupaten/Kota sebanyak 2.325 Dapil dan 17.510 Kursi, sehingga total seluruh Indonesia, ada 2.710 Dapil dan 20.462 Kursi.
Bisa dibayangkan jika 20.462 kursi diperebutkan oleh 20.462 caleg dikalikan 18 jumlah partai politik peserta pemilu (di luar partai lokal Aceh), dianggap sebagai lowongan pekerjaan, maka ada 368.316 orang yang ingin mendapatkan pekerjaan baru sebagai anggota dewan.
Berapa modal awal dan berapa duit yang akan berputar di sekitar pesta demokrasi serentak 2024. Dari yang modal cepak, hingga modal uang tak berseri.
Rumus hitungan sederhananya: Jumlah caleg x Jumlah partai x Modal awal :
17.510 x 18 x 100.000.000 =31,518 Triliun (DPRD Kab/Kota),
2.372 x 18 x 1.000.000.000 = 42,696 Triliun (DPRD Provinsi), dan
580 x 18 x 5.000.000.000 = 52,2 Triliun (DPR RI)
Total 126,414 Triliun modal awal, belum modal pemenangan. Modal pemenangan bervariasi, sederhananya tinggal mengalikan 2 atau 3 kali modal awal.
"Gila!"
Solo, 17 Mei 2023