Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Pengolahan Data Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VB SDN 61/X Talang Babat Tahun Pelajarn 2022/2023 Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Pengolahan Data Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VB SDN 61/X Talang Babat Tahun Pelajarn 2022/2023

Jumat, 05 Mei 2023,

 



ABSTRAK

 

Judul             :  “Penggunaan model pembelajaran inkuiri pada materi pengolahan data untuk meningkatkan hasil belajar 

                            siswa kelas VB  SDN 61/X  Talang Babat Tahun Pelajarn 2022/2023.”

 

Kata Kunci  :  Model inkuiri, mata pelajaran  matematika, dan  hasil belajar.

    

              Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa SDN 61/x Talang Babat  tahun pelajaran 2022/2023. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VB. Peneltian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan. Tahap awal pada siklus I  dibuat perencanaan untuk membuat RPP, langkah kedua melaksanakan RPP, observer mencatat jalannya pelaksanaan siklus I dilembar observasi, hasil observasi direfleksi dan dituangkan dalam lembar refleksi.

 Pada akhir siklus I dilakukan evaluasi dengan hasil belajar yang mengalami peningkatan dari data pra siklus. Hasil refleksi perlu perbaikan pada kegiatan siklus selanjutnya. Hasil evaluasi produk dikonversikan dengan tabel  hasil belajar siswa kelas  VB siklus I. Hasil konversi menyatakan bahwa penelitian belum mencapai target, perlu dilanjutkan dengan siklus II.Hasil refleksi dituangkan dalam perencanaan untuk siklus II melahirkan RPP siklus II, pelaksanaan siklus II diobservasi oleh observer, observer mencatat kegiatan siklus II dilembar observasi. Hasil observasi direfleksi dan dituangkan dalam lembar refleksi. Hasil evaluasi siklus II dikonversikan dengan tabel hasil belajar siswa kelas VB.

 Hasil konversi menyatakan bahwa penelitian belum mencapai target. Hasil refleksi siklus II dituangkan dalam perencanaan siklus III, observer mencatat kegiatan siklus III di lembar observasi. Hasil evaluasi siklus III dikonvesikankan dengan tabel  hasil belajar siswa kelas VB . Hasil konversi menyatakan bahwa penelitian cudah mencapai target. Perbandingan hasil evaluasi siklus I, dengan siklus II  terdapat peningkatan sebesar 12%, siklus II dengan siklus III terdapat peningkatan 10%. Hasil perbandingan tersebut menyatakan bahwa metode inkuiri  dapat meningkatkan hasil belajar siswa SDN 61/X Talang Babat kelas V B semester II tahun 2022/2023.

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 57 Tahun 2014 menyatakan bahwa kecakapan atau kemahiran matematika merupakan bagian dari kecakapan hidup yang harus dimiliki terutama dalam pengembangan penalaran, komunikasi dan pemecahan masalah yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan modern, mempunyai peran yang penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya piker manusia. Perkembangan pesat dibidang teknologi, informasi dan komunikasi dewasa ini juga dilandasi oleh perkembangan ilmu matematika. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi dimasa depan diperlukan penguasaaan matematika yang kuat sejak dini.

Berdasarakan analisis yang didasari suatu bukti nyata berdasarkan pengalaman sendiri saat melakukan obeservasi, ternyata ketidaktepatan guru menggunakan metode dan media, guru aktif siswa pasif, guru pemain dan siswa penonton dalam pembelajaran, menyebabkan rendahnya pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan dan  berimbas kepada rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Hal tersebut ditandai oleh rendahnya nilai yang diperoleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru. Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis mencoba menerapkan salah satu metode pembelajaran yaitu metode demonstrasi.

Guru sudah berusaha memperbaiki kondisi ini dengan terlibat aktif dalam  kelompok kerja guru agar bisa mendiskusikan permasaalahan ini dengan teman sejawat. Bertukar pengalaman, mencari solusi, namun belum membuahkan hasil.

Mengingat pembelajaran di Sekolah Dasar merupakan awal kegiatan wajib belajar dan merupakan jenjang pedidikan yang ditempuh dalam waktu paling lama, maka agar pencapaian hasil belajar dapat dicapai secara optimal, guru perlu memperhatikan karakteristik siswa Sekolah Dasar. Menurut Permendiknas Nomor 57 Tahun 2014, karakteristik yang dimiliki anak-anak usia SD pada umumnya adalah :

(a)            Senang bergerak

Berbeda dengan orang dewasa yang betah duduk berjam-jam, anak-anak usia SD lebih senang bergerak. Anak-anak usia ini dapat duduk dengan tenang maksimal sekitar 30 menit.

(b)           Senang bermain

Dunia anak memang dunia bermain yang penuh kegembiraan, demikian juga dengan anak-anak usia SD, mereka masih sangat senang bermain. Apalagi anak-anak SD kelas rendah.

(c)            Senang melakukan sesuatu secara langsung

Anak-anak usia SD akan lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan guru jika ia dapat mempraktikkan sendiri secara langsung pelajaran tersebut.

(d)           Senang bekerja dalam kelompok

Pada usia SD, anak-anak mulai intens bersosialisasi. Pergaulan dengan kelompok sebaya, akan membuat anak usia SD bisa belajar banyak hal, misalnya setia kawan, bekerja sama, dan bersaing secara sehat.

Matematika  merupakan salah satu mata pelajaran yang membutuhkan keterlibatan siswa secara  langsung agar dapat memahami konsep-konsep dasar materi Matematika.  Ini menyebabkan siswa mengalami kesulitan memahami materi karena guru tidak pandai dalam memilih strategi pembelajaran yang cocok yang dapat melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran.

Pada prinsipnya model pembelajaran inkuiri ini akan mampu menciptakan suasana atau hubungan baik antara sesama siswa sehingga ada keinginan dan kemauan dari siswa untuk menyaksikan apa yang didemonstrasikan. Selain itu, ketika demonstrasi dilaksanakan, siswa akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang materi pelajaran yang sedang diajarkan dan dengan adanya model pembelajaran inkuiri ini, siswa akan lebih giat belajar karena mereka semua berharap tidak ada kendala ketika mereka diminta untuk mendemonstrasikan materi yang dipelajari. (Imas Kurniasih dan Berlin Sani, 2016: 85). Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan penggunaan metode demonstrasi sebagai metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dengan judul penelitian  “Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Pengolahan Data  Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V.B SDN 61/X Talang Babat Tahun Pelajaran 2022/2023 “

Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat ditegaskan bahwa yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah penggunaan model pembelajaran inkuiri pada materi pengolahan data dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V B SDN 61/X Talang Babat ?

Batasan Masalah

                Agar penelitian ini lebih efektif dan terarah, maka perlu pembatasan masalah. Dalam penelitian ini dibatasi hal-hal sebagai berikut :

1.       Penelitian dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 61/x Talang Babat. 

2.       Mata pelajaran matematika  pada materi ” Pengolahan data

            3.   Hasil belajar kelas V B SD Negeri 61/x Talang Babat  ditujukan    

     dalam ranah kognitif, yaitu tingkat pengetahuan dan pemahaman  

Tujuan Penelitian

             Berdasarkan rumusan masalah diatas , , maka tujuan penelitian ini adalah:             

Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Pengolahan Data  Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V.B SDN 61/X Talang Babat Tahun Pelajaran 2022/2023.


 Manfaat Penelitian

             Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini, antara lain :

(a)            Bagi Siswa

Dengan penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(b)           Bagi Guru

             Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran, menambah wawasan, dan pengalaman dalam melaksanakan pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi, selain itu juga diharapkan bagi guru agar senantiasa menyajikan model pembelajaran yang bervariasi.

(c)            Bagi Sekolah

Memberikan masukan bagi sekolah untuk menggunakan metode inkuiri dalam proses pembelajaran jika materi memungkinkan untuk hal itu dan hasil penelitian ini dapat dijadikan solusi bagi permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran di SDN 61/X Talang Babat,khususnya yang berkaitan dengan metode inkuiri.

(d)           Bagi Peneliti

Penelitian ini menjadi pengalaman, sebagai masukan, dan sekaligus sebagai pengetahuan untuk mengetahui meningkatnya hasil belajar siswa melalui metode inkuiri

 

 

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 61/X Talang Babat pada mata pelajaran Matematika di kelas V.B Tahun Pelajaran 2022/2023. SDN 61/X memperoleh akreditasi A dengan jumlah guru dan staf  sebanyak 23 orang. Jumlah Rombel 14 dengan banyak siswa 418 orang.

 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester dua (genap) tahun pelajaran 2022/2023 selama tiga  bulan,di mulai bulan  Januari 2023 sampai dengan bulan Maret  2023.

Tabel 3.1  Waktu/Jadwal Penelitian

No

Kegiatan

Bulan

Januari

Februari

Maret

 

Minggu

Minggu

Minggu

 

1

2

3

4

 

1

2

3

4

 

1

2

3

4

 

 

1

Penyusunan Proposal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Pelaksanaan Tindakan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Pengumpulan Data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Penyusunan Laporan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Subyek Penelitian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas V.B SD Negeri 61/X Talang Babat yang terdiri dari 32 orang di tahun pelajaran 2022/2023  pada mata pelajaran Matematika dengan materi pengolahan data Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan secara garis besar, peneliti pada umumnya mengenal adanya empat langkah penting, yaitu pengembangan plan(perencanaan),act (tindakan), observer (pengamatan), dan reflect (perenungan) atau disingkat PAOR, yang dilakukan secara intensif dan sistematis atas seseorang yang mengerjakan pekerjaan sehari-harinya (Sukardi, 2010: 212).

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart  yaitu berbentuk spiral dan saling terkait dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi (perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi). Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut :



Penjelasan alur di atas adalah:

(a)      Perencanaan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

(b)           Tindakan/observasi atau pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode demonstrasi.

(c)            Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

(d)           Perencanaan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat, membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.


Metode Pengumpulan Data

   Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam penelitian tindakan kelas ini ada dua teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu teknik tes dan non tes. Dalam penelitian pendidikan menyelenggarakan tes adalah salah satu teknik pengumpulan data yang sering digunakan( Suhadi dalam Muslihsh 2009:146). Teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah metode tes, metode observasi, metode catatan lapangan .

a.          Metode Tes

Metode tes adalah suatu cara atau yang berbentuk tugas atu serangkaian tugas yang harus diselesaikan oleh siswa yang bersangkutan (Nurkancana dan Suhartana dalam Muslich 2009:146). Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kongnitif siswa setelah terjadi proses belajar mengajar. Tes ini dilaksanakan pada setiap siklus. Dari hasil tes ini akan tergambar pencapaian siswa terhadap materi yang dipelajari.

b.          Metode Observasi

Observasi akan kelas berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan dan prosesnya. Observasi itu berorientasi ke depan , tetapi juga memberikan dasar pada refleksi sekarang, lebih lagi ketika siklus terkait masih berlangsung.( Muslich 2009:58). Dalam Penelitian Tindakan kelas ini metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktifitas guru selama proses pembelajaran.

c.           Metode Catatan Lapangan

Teknik ini sejenis dengan anekdot, tetapi mencakup kesan dan penafsiran subyektif. Deskripsi boleh mencakup rujukan atau pendapat , misalnya materi pelajaran yang menarik siswa, tindakan guru yang kurang terkontrol dan sebagainya. Perhatian diarahkan kepada persoalan yang dianggap menarik. ( Muslich 2009:60)

Data-data yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

(a)            Data observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi

(b)           Data observasi tentang aktivitas siswa

(c)            Data hasil evaluasi siswa

 

 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

 (a)      RPP, yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RPP berisi SK, KD, indikator, tujuan pembelajaran, dan kegiatan belajar mengajar.

(b)       Tes formatif, tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematika pada materi pembulatan hasil pengukuran.


Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa dan juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

             Data yang telah terkumpul perlu dianalisis untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam pembelajaran. Angka angka tersebut akan menunjukkan tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) menjadi patokan ketuntasan pembelajaran siswa. Jika nilai yang diperoleh siswa diatas atau sama dengan KKM akan dinyatakan tuntas. Langkah analisa data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.       Nilai dan hasil observasi direkap dalam bentuk tabel.

2.       Menghitung nilai rata-rata hasil belajar siswa.

3.       Nilai yang diperoleh siswa akan ditentukan ketuntasannya satu persatu

4.       Menghitung jumlah siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas.

5.       Mempresentasekan tingkat ketuntasan siswa

 

                Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil Tes siklus I, II, dan III dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:

 

                            

                      

Kreteria Ketuntasan

Kualifikasi

≥ 70

Tuntas

˂ 70

Tidak Tuntas


 

Indikator Keberhasilan

     Berdasarkan refleksi awal, siswa kelas V B SDN 61/X Talang Babat  tahun pelajaran 2022/2023, rata-rata hasil belajar sebelum penelitian ini  .Terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I, II dan siklus III. Ketuntasan hasil belajar siswa secara keseluruhan sekurang-kurangnya 75 % dengan KKM yang ditetapkan di kelas V B   ≥ 70.

Siklus Penelitian

Penelitian Tindakan kelas dengan beberapa tahapan disajikan dalam tiga siklus sebagai berikut :

 Siklus I      

a . Perencanaan

1.     Menyusun RPP dengan pembulatan hasil pengukuran .

2.     Menyiapkan sumber belajar berupa buku Matematika kelas V.

3.     Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati   keterampilansis  guru dan keaktifan siswa.

4.     Menyiapkan lembar evaluasi berupa tes tertulis untuk  siswa.

         b . Pelaksanaan Tindakan

1.     Salam, doa,  apersepsi

2.     Menyampaikan tujuan pembelajaran

3.     Guru memberi motivasi kepada siswa

4.     Guru menentukan topik yang berkaitan dengan materi

5.     Guru menerapkan model pembelajaran inkuiri kepada siswa dengan langkah sebagai berikut :

a.        Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dengan demonstrasi.

b.       Memberikan gambaran sekilas tentang materi yang akan disampaikan.

c.        Menyiapkan alat pengukuran berat berupa timbangan .

d.       Menunjuk seorang siswa mendemonstrasikan cara menimbang berat suatu benda dan mencatat beratnya

e.        Seluruh siswa memperhatikan dan ikut mencatat berat benda yang ditimbang dan menuliskannya dalam tabel.

f.        Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya, dan diminta untuk mendemonstrasikannya

g.       Membuat kesimpulan..

6.          Siswa dengan bimbingan guru menulis kesimpulan yang dskusi di papan tulis.

7.     Guru memberikan evaluasi kepada siswa

8.     Salam penutup.

 

c . Observasi

Observasi pada siklus ini dilakukan dengan pengamatan pembelajaran yang  meliputi:

1.     Mengamati keterampilan guru dan keaktifan siswa dalam  pembelajaran matematika  melalui metode demonstrasi.

2.     Hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui metode demonstrasi.


 d . Refleksi

1.     Mengevaluasi hasil pembelajaran siklus I

2.     Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I

Siklus II

       a . Perencanaan

1      Menyusun RPP dengan pengolahan data.

2      Menyiapkan sumber belajar berupa buku Matematika kelas V.

3      Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati  keterampilan guru dan keaktifan siswa.

4      Menyiapkan lembar evaluasi berupa tes tertulis untuk siswa

         Pelaksanaan Tindakan

1.     Salam, doa,apersepsi

2.     Menyampaikan tujuan pembelajaran

3.     Guru memberi motivasi kepada siswa

4.     Guru menentukan topik yang berkaitan dengan materi

5. Guru menerapkan model pembelajaran inkuiri kepada siswa kepada siswa

     dengan    langkah sebagai berikut :

a.        Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dengan demonstrasi.

b.       Memberikan gambaran sekilas tentang materi yang akan disampaikan.

c.        Menyiapkan alat pengukuran berat berupa timbangan .

d.       Menunjuk seorang siswa mendemonstrasikan cara menimbang berat suatu benda dan mencatat beratnya

e.        Seluruh siswa memperhatikan dan ikut mencatat berat benda yang ditimbang dan menuliskannya dalam bentuk diagram batang

f.        Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya, dan diminta untuk mendemonstrasikannya

    g.   Membuat kesimpulan..

6         Siswa dengan bimbingan guru menulis kesimpulan yang didemonstrasi di papan tulis

7         Guru memberikan evaluasi kepada siswa

8         Salam penutup.

 

c . Observasi

Observasi pada siklus ini dilakukan dengan pengamatan pembelajaran yang  meliputi:

1.     Mengamati aktivitas guru saat pembelajaran Matematika melalui metode demonstrasi      

2.    Hasil belajar siswa dalam pembelajaran  melalui metode demonstrasi .


 d . Refleksi

1.       Mengevaluasi hasil pembelajaran siklus II .

2.       Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II

Siklus III    

a . Perencanaan

1.     Menyusun RPP dengan materi .

2.     Menyiapkan sumber belajar berupa buku Matematika kelas V.

3.     Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati   keterampilan guru dan keaktifan

4.     Menyiapkan lembar evaluasi berupa tes tertulis untuk siswa.

         b . Pelaksanaan Tindakan

1.      Salam ,doa,  apersepsi.

2.      Menyampaikan tujuan pembelajaran.

3.      Guru memberi motivasi kepada siswa.

4.      Guru menentukan topik yang berkaitan dengan materi.

5.      Guru menerapkan model pembelajaran inkuiri kepada siswa kepada siswa dengan langkah sebagai berikut :

a.        Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dengan demonstrasi.

b.       Memberikan gambaran sekilas tentang materi yang akan disampaikan.

c.        Menyiapkan alat pengukuran berat berupa timbangan .

d.       Menunjuk seorang siswa mendemonstrasikan cara menimbang berat suatu benda dan mencatat beratnya

e.        Seluruh siswa memperhatikan dan ikut mencatat berat benda yang ditimbang dan menuliskannya dalam bentuk diagram lingkaran.

f.        Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya, dan diminta untuk mendemonstrasikannya

g.       Membuat kesimpulan..

 

6.      Siswa dengan bimbingan guru menulis kesimpulan yang didemonstrasi di papan tulis

7.    Guru memberikan evaluasi kepada siswa

8.    Salam penutup.

c . Observasi

Observasi pada siklus ini dilakukan dengan pengamatan pembelajaran yang  meliputi:

1.     Mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran matematika melalui metode demonstrasi.

2.     Hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika melalui metode demonstrasi.

 

 d . Refleksi

1.       Mengevaluasi hasil pembelajaran siklus III

2.       Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus III


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Awal Hasil Belajar Siswa

Mata pelajaran matematika yang diajarkan di sekolah dasar sebanyak 6 jam per minggu. 1 jam pelajaran lamanya 35 menit dan dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan  perminggu. Dalam satu kali pertemuan dua jam pelajaran. Namun demikian ada saja siswa yang tidak menyukai pelajaran ini, karena beranggapan matematika  adalah pelajaran yang sulit.

                Deskripsi awal tentang hasil belajar siswa pada semester I  tahun pelajaran 2022/2023 dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel  4.1

Hasil Belajar Prasiklus

No

Nama Siswa

Nilai

KKM

Kriteria

1

Siswa 1

70

70

Tuntas

2

Siswa 2

70

70

Tuntas

3

Siswa 3

70

70

Tuntas

4

Siswa 4

50

70

Tidak Tuntas

5

Siswa 5

70

70

Tuntas

6

Siswa 6

70

70

Tuntas

7

Siswa 7

70

70

Tuntas

8

Siswa 8

75

70

Tuntas

9

Siswa 9

50

70

Tidak Tuntas

10

Siswa 10

50

70

Tidak Tuntas

11

Siswa 11

50

70

Tidak Tuntas

12

Siswa 12

75

70

Tuntas

13

Siswa 13

60

70

Tidak Tuntas

14

Siswa 14

50

70

Tidak Tuntas

15

Siswa 15

50

70

Tidak Tuntas

16

Siswa 16

50

70

Tidak Tuntas

17

Siswa 17

80

70

Tuntas

18

Siswa 18

60

70

Tidak Tuntas

19

Siswa 19

70

70

Tuntas

20

Siswa 20

80

70

Tuntas

21

Siswa 21

75

70

Tuntas

22

Siswa 22

60

70

Tidak Tuntas

23

Siswa 23

70

70

Tuntas

24

Siswa 24

60

70

Tidak Tuntas

25

Siswa 25

70

70

Tuntas

26

Siswa 26

70

70

Tuntas

27

Siswa 27

80

70

Tuntas

28

Siswa 28

70

70

Tuntas

29

Siswa 29

70

70

 Tuntas

30

Siswa 30

60

70

Tidak Tuntas

31

Siswa 31

50

70

Tidak Tuntas

32

Siswa 32

64

70

Tuntas

Jumlah

 

2074

 

 

Rata – rata

64,81

 

 

Jumlah Siswa yang Tuntas

18 Orang Siswa

 

Jumlah Siswa yang tidak Tuntas

14 Orang Siswa

 

Persentase Ketuntasan Siswa

 

56%

 

 

Persentase Siswa yang tidak tuntas

44%

 

 

 

Dari tabel di atas terlihat bahwa hasil belajar kelas V.B pada mata pelajaran Matematika di SD Negeri 61/X Talang Babat masih rendah. Siswa yang tuntas dalam belajar hanya 18 orang siswa atau hanya 56 % dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas dalam belajar berjumlah 14 orang siswa atau sekitar 44 %, selain itu juga untuk nilai rata-rata siswa yaitu 64,81 dan dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan oleh guru yaitu 70.

Dari hasil test formatif di atas dapat disimpulkan bahwa nilai test pada mata pelajaran Matematika di kelas V.B masih rendah karena nilai rata-rata siswa tersebut masih di bawah KKM yang telah ditetapkan.

Hasil test formatif di atas, menjadi dasar bagi peneliti untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan metode demonstrasi sebagai alat bantu dalam prose pembelajaran dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas V.B SD Negeri 61/X Talang Babat.


Hasil Penelitian.

a. Hasil pelaksanaan siklus I

a.        Perencanaan

1)       Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus I dirancang dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

2)       RPP berisi : penentuan KI, KD, materi, indikator, tujuan pembelajaran,  skenario pembelajaran, media/sumber belajar, dan penilaian

b.        Langkah-langkah skenario pembelajaran :

1)       Tahap Pendahuluan 10 menit Mengadakan apersepsi

2)       Tahap Inti 50 menit

Siswa memperhatikan penjelasan guru

Siswa memperhatikan demonstrasi yang dilakukan temannya

3)       Tahap Penutup 10  menit Siswamengejakan evaluasi

Memberi tugas rumah sebagai program tindak lanjut

4)       Persiapan sarana dan fasilitas pendukung sarana gambar yang berhubungan dengan data hasil pengukuran

Mempersiapkan buku bintang untuk siswa yang cepat dan tepat

5)       Mempersiapkan lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktifitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. (lembar observasi terlampir ) dan mengamati aktifitas siswa

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran maka didapat hasil nilai siswa kelas V B  sebagai berikut :

Tabel  4.2

Hasil belajar siswa kelas VB  siklus I

No

Nama Siswa

Nilai

KKM

Kriteria

1

Siswa    1

80

70

Tuntas

2

Siswa    2

70

70

Tuntas

3

Siswa    3

70

70

Tuntas

4

Siswa    4

55

70

Tidak Tuntas

5

Siswa    5

70

70

Tuntas

6

Siswa    6

75

70

Tuntas

7

Siswa    7

80

70

Tuntas

8

Siswa    8

75

70

Tuntas

9

Siswa    9

60

70

Tidak Tuntas

10

Siswa    10

70

70

Tuntas

11

Siswa    11

60

70

Tidak Tuntas

12

Siswa    12

75

70

Tuntas

13

Siswa    13

60

70

Tidak Tuntas

14

Siswa    14

60

70

Tidak Tuntas

15

Siswa    15

70

70

Tuntas

16

Siswa    16

60

70

Tidak Tuntas

17

Siswa    17

80

70

Tuntas

18

Siswa    18

70

70

Tuntas

19

Siswa    19

64

70

Tidak Tuntas

20

Siswa    20

80

70

Tuntas

21

Siswa    21

80

70

Tuntas

22

Siswa    22

75

70

Tuntas

23

Siswa    23

62

70

Tidak Tuntas

24

Siswa    24

70

70

Tuntas

25

Siswa    25

60

70

Tidak Tuntas

26

Siswa    26

75

70

Tuntas

27

Siswa    27

80

70

Tuntas

28

Siswa    28

75

70

Tuntas

29

Siswa    29

70

70

Tuntas

30

Siswa    30

60

70

Tidak Tuntas

31

Siswa    31

60

70

Tidak Tuntas

32

Siswa     32

75

70

Tuntas

Jumlah

 

2226

 

 

Rata – rata

69.56

 

 

Jumlah Siswa yang Tuntas

21 Orang Siswa

 

Jumlah Siswa yang tidak Tuntas

11 Orang Siswa

 

Persentase Ketuntasan Siswa

 

 66  %

 

 

Persentase Siswa yang tidak tuntas

 34  %

 

 

 

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode demonstrasi terlihat bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari nilai test formatif  pada kondisi awal. Siswa yang tuntas dalam belajar yaitu dari 18 orang siswa bertambah menjadi 21 orang siswa atau dari 56 % menjadi 66 %  berarti peningkatan ini sekitar 10 % dari jumlah keseluruhan siswa. Untuk siswa yang tidak tuntas dalam belajar dari 14 orang siswa berkurang menjadi 11 orang siswa atau dari 44 % menjadi 34 %. Berarti mengalami pengurangan sekitar 10 %, selain itu nilai rata-rata siswa dari 64,81 menjadi 69,56. Dari nilai di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan/peningkatan nilai siswa.

Atas dasar hasil observasi dan nilai postest di atas, peneliti masih perlu untuk melanjutkan kegiatan penelitian dan melanjutkan siklus selanjutnya dan menguatkan penggunaan metode demonstrasi.


Hasil pelaksanaan pembelajaran  siklus II

a.       Perencanaan

1)         Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus II dirancang dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

2)       RPP berisi : penentuan KI, KD, materi, indikator, tujuan pembelajaran,  skenario pembelajaran, media/sumber belajar, dan penilaian

3)       Langkah-langkah skenario pembelajaran :

4)       Tahap Pendahuluan 10 menit Mengadakan apersepsi

b)       Tahap Inti 50 menit

1)       Siswa memperhatikan penjelasan guru

2)       Siswa melaksanakan demonstrasi dengan bantuan guru

3)       Tahap Penutup 10 menit Siswamengejakan evaluasi Memberi tugas rumah sebagai program tindak lanjut

4)       Persiapan sarana dan fasilitas pendukung seperti gambar yang berhubungan dengan pengumpulan data.

5)       Mempersiapkan buku bintang untuk siswa yang cepat dan tepat Mempersiapkan lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan metode kerja kelompok.(lembar observasi terlampir ) Setelah melakukan kegiatan pembelajaran maka didapat hasil nilai siswa kelas VB  sebagai berikut :                                                                                                    

Tabel  4.3

Hasil belajar siswa kelas VB  siklus II

No

Nama Siswa

Nilai

KKM

Kriteria

1

Siswa    1

80

70

Tuntas

2

Siswa    2

80

70

Tuntas

3

Siswa    3

70

70

Tuntas

4

Siswa    4

60

70

Tidak Tuntas

5

Siswa    5

75

70

Tuntas

6

Siswa    6

75

70

Tuntas

7

Siswa    7

80

70

Tuntas

8

Siswa    8

80

70

Tuntas

9

Siswa    9

60

70

Tidak Tuntas

10

Siswa    10

70

70

Tuntas

11

Siswa    11

70

70

Tuntas

12

Siswa    12

80

70

Tuntas

13

Siswa    13

75

70

Tuntas

14

Siswa    14

70

70

Tuntas

15

Siswa    15

75

70

Tuntas

16

Siswa    16

62

70

Tidak Tuntas

17

Siswa    17

85

70

Tuntas

18

Siswa    18

75

70

Tuntas

19

Siswa    19

64

70

Tidak Tuntas

20

Siswa    20

85

70

Tuntas

21

Siswa    21

80

70

Tuntas

22

Siswa    22

75

70

Tuntas

23

Siswa    23

80

70

Tuntas

24

Siswa    24

63

70

Tidak Tuntas

25

Siswa    25

75

70

Tuntas

26

Siswa    26

80

70

Tuntas

27

Siswa    27

85

70

Tuntas

28

Siswa    28

75

70

Tuntas

29

Siswa    29

75

70

Tuntas

30

Siswa    30

60

70

Tidak Tuntas

31

Siswa    31

60

70

Tidak Tuntas

32

Siswa    32

80

70

Tuntas

Jumlah

 

2359

 

 

Rata – rata

  73,71

 

 

Jumlah Siswa yang Tuntas

25

 

Jumlah Siswa yang tidak Tuntas

7

 

Persentase Ketuntasan Siswa

 

78   %

 

 

Persentase Siswa yang tidak tuntas

22  %

 

 

 

Dari tabel di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari nilai sikus pertama.Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran dengan metode demonstrasi.Disamping itu peningkatan kemampuan guru dalam mengelola pengajaran dengan metode demonstrasi semakin mantap.

Siswa yang tuntas dalam belajar yaitu dari 21 orang siswa bertambah menjadi 25 orang siswa atau dari 66 % menjadi 78 %  berarti peningkatan ini sekitar 12 % dari jumlah keseluruhan siswa. Untuk siswa yang tidak tuntas dalam belajar dari 11 orang siswa berkurang menjadi 7 orang siswa atau dari 34 % menjadi 22 %. Berarti terjadi pengurangan sekitar 12 %, selain itu nilai rata-rata siswa dari 69,56 menjadi 73,71. Dari nilai di atas dapat disimpulkan bahwa kembai terjadi perubahan/peningkatan nilai siswa dengan niai rata-rata kelas mengalami peningkatan dan melampaui nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan oeh guru, yaitu 70


Hasil pelaksanaan pembelajaran siklus III


a.      Perencanaan

                                i.             Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus II dirancang dalam satu kali pertemuandengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

                               ii.            RPP berisi : penentuan KI, KD, materi, indikator, tujuan pembelajaran,  skenario pembelajaran, media/sumber belajar, dan penilaian

b.        Langkah-langkah skenario pembelajaran :

                                i.             Tahap Pendahuluan 10 menit. Mengadakan apersepsi.

                               ii.            Tahap Inti 50 menit

Siswa memperhatikan penjelasan guru.

Siswa melaksanakan demonstrasi dibawah bimbingan guru.

                             iii.            Tahap Penutup 10 menit. Siswamengejakan evaluasi .

Memberi tugas rumah sebagai program tindak lanjut.

                             iv.            Persiapan sarana dan fasilitas pendukung .

Mempersiapkan buku bintang untuk siswa yang cepat dan tepat.

                               v.             Mempersiapkan lembar observasi.

Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model demonstras.

(lembar observasi terlampir )

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran maka didapat hasil nilai siswa kelas VB sebagai berikut :

Tabel  4.4

 Hasil belajar siswa kelas V A siklus III

No

Nama Siswa

Nilai

KKM

Tuntas/T Tuntas

1

Siswa    1

75

70

 Tuntas

2

Siswa    2

82

70

Tuntas

3

Siswa    3

80

70

 Tuntas

4

Siswa    4

80

70

 Tuntas

5

Siswa    5

71

70

 Tuntas

6

Siswa    6

79

70

Tdk Tuntas

7

Siswa    7

73

70

Tuntas

8

Siswa    8

79

70

Tuntas

9

Siswa    9

82

70

Tuntas

10

Siswa    10

70

70

Tuntas

11

Siswa    11

87

70

 Tuntas

12

Siswa    12

81

70

 Tuntas

13

Siswa    13

70

70

 Tuntas

14

Siswa    14

75

70

 Tuntas

15

Siswa    15

71

70

 Tuntas

16

Siswa    16

66

70

 Tuntas

17

Siswa    17

70

70

Tuntas

18

Siswa    18

80

70

 Tuntas

19

Siswa    19

95

70

Tuntas

20

Siswa    20

60

70

Tdk Tuntas

21

Siswa    21

76

70

 Tuntas

22

Siswa    22

71

70

Tuntas

23

Siswa    23

64

70

Tdk Tuntas

24

Siswa    24

69

70

 Tuntas

25

Siswa    25

76

70

 Tuntas

26

Siswa    26

70

70

 Tuntas

27

Siswa    26

77

70

 Tuntas

28

Siswa    26

79

70

 Tuntas

29

Siswa    26

80

70

 Tuntas

30

Siswa    26

69

70

Tuntas

31

Siswa    26

62

70

Tdk Tuntas

32

Siswa    26

76

70

 Tuntas

Jumlah

2395

Rata rata

74.85

Jumlah siswa yang tuntas

28

Jumlah siswa yang tidak tuntas

4

Presentase ketuntasan siswa siswa

88  %

Presentase yang tidak tuntas

12  %

 

          Dari hasil belajar  siswa pada siklus III di  kelas VB  SDN 61/X Talang Babat, pada pelajaran Matematika  diatas terlihat kenaikan jumlah siswa yang memahami pelajaran dari 32 siswa, 4  orang siswa tidak tuntas dan  28 orang siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal. Angka ini menunjukkan bahwa siswa yang berhasil mencapai KKM sudah meningkat dari  data siklus II, 78 %   menjadi 88 % pada siklus III, dan yang tidak mencapai  KKM berkurang  dari    22 %  menjadi 12 % . Dan nilai rata-rata kelas terjadi perubahan dari 73,71 naik menjadi 74,85. Hal ini menunjukkan adanya perubahan pemahaman terhadap materi pelajaran menjadi semakin membaik

Perubahan  perbaikan  dari siklus II  ke siklus III   semakin membaik ,hal ini disebabkan karena guru mulai terbiasa menggunakan metode demonstrasi  ini. Hal ini terlihat dari keterampilan guru menggunakan  langkah-langkah metode demonstrasi guru  sudah semakin membaik , sehingga siswa juga semakin berminat untuk belajar. Pembagian  waktu sudah semakin terorganisir. Pengelolaan kelas mengalami perubahan ke arah yang lebih teratur, siswa mulai tertarik dengan suasana pembelajaran yang baru. Situasi ini akan meningkatkan minat siswa untuk belajar Matematika yang pada akhirnya mempengaruhi hasil belajar ke arah yang lebih baik.


Pembahasan

Dari  pengumpulan data hasil observasi dan evaluasi tindakan pada siklus pertama, dapat disimpulkan bahwa siklus kedua pada kegiatan penelitian ini telah mendapatkan perubahan hasil belajar yang cukup signifikan dari siklus sebelumnya, meskipun tidak semua siswa yang tuntas dalam pembelajaran.

Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:

1)         Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar.

2)         Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung.

3)         Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

4)         Hasil belajar siswsa pada siklus kedua mencapai ketuntasan.

Pada siklus ketiga ini guru telah menerapkan pembelajaran denagn metode demonstrasi dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa.Maka tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan pembelajaran dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan guru. Berikut dapat dilihat rekapitulasi hasil belajar siswa dari kondisi awal,siklus pertama dan siklus kedua pada tabel di bawah ini :

Tabel  4.5 : Rekapitulasi Hasil Belajar siswa Pada Setiap Siklus

No

Aspek yang dinilai

 

Jumlah atau Persentase

Siklus I

Siklus II

 

Siklus III

Rata-rata

Rata-rata

 

Rata-rata

1

Rata-rata

69,56

73,71

 

74,85

2

Jumlah siswa yang tuntas

21

25

 

28

3

Jumlah siswa yang tidak tuntas

11

7

 

4

4

Persentase ketuntasan siswa

66%

78%

 

88%

5

Persentase siswa yang tidak tuntas

      34%

      22%

 

12%

 

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap proses mengingat kembali materi pelajaran yang telah diterima selama ini, yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.


PENUTUP

 Kesimpulan       

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan di atas dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penggunaan metode inkuiri  memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap pembelajaran yaitu pada siklus pertama  (66  %), siklus kedua  (78  %), dan siklus ketiga (88  %).

Saran

Adapun saran pada penilitian tindakan kelas ini sebagai berikut:

(a)            Untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan penggunaan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.

(b)           Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran yang variatif dan  yang sesuai, walau dalam taraf yang sederhana,  dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

(c)            Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di SD Negeri 61/X Talang Babat di tahun pembelajaran 2022/2023.

(d)      Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Arikunto,, Suharsini. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Daryanto. 2015. Strategi dan Tahapan Mengajar bekal Keterampilan Dasar BagiGuru. Bandung:CV. Yrama Widia.

Dasna I Wayan. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang.

Dimyati, & Mujiono. 2006.  Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Renika Cipta

Djaali H 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta:PT. Buana Aksara.

Erlangga. 2016. ESPS Matematika Untuk SD Kelas V. Jakarta : Erlangga..

Kurniasih, Imas. dan Sani, Berlin. 2016. Model pembelajaran. Kata Pena.

Karso.2002.Pendidikan Matematika I( Cet ke 5): Universitas Terbuka

Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah.Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Muhsetyo,Gatot dkk. 2010. Pembelajaran Matematika SD.Jakarta:Unversitas

           Terbuka.

Noeraida, dkk. 2016. Teori Belajar dan Implementasinya Dalam Pembelajaran. Jakarta : Kemdikbud.

Permendiknas Nomor 57 Tahun 2014

Saefuddin, Asis. dan Berdianti, Ika. 2014. Pembelajaran Efektif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2013. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta : Kencana Prenadamedia Grup

Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di SD. Jakarta : kencana Prenadamedia Grup.

Winaputra, Udin S. 2001. Model Pembelajaran.  Jakarta : Pusat PenerbitanUniversitas Terbuka.

Zubaidah, Siti dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran SMP IPA. Malang : Universitas Negeri Malang.

TerPopuler