Keputusan Pimpinan Karena Suka dan Tidak Suka Membuat Perusahaan Ambruk Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Keputusan Pimpinan Karena Suka dan Tidak Suka Membuat Perusahaan Ambruk

الأربعاء، 18 أكتوبر 2023,

 



Keputusan Pimpinan Karena Suka dan Tidak Suka Membuat Perusahaan Ambruk

 

Oleh Mislam Samasi, S.H.

 

Dalam dunia bisnis yang penuh tantangan, peran seorang pimpinan sangat vital. Seorang pimpinan bertanggung jawab atas mengarahkan perusahaan menuju tujuan-tujuan strategisnya, membuat keputusan yang berdampak besar, dan mempengaruhi budaya organisasi. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh para pemimpin adalah kemampuan untuk membuat keputusan yang adil dan bijaksana, terlepas dari preferensi pribadi. Sayangnya, ada kasus di mana keputusan pimpinan didasarkan pada suka dan tidak suka pribadi mereka, dan ini dapat menjadi resep kehancuran bagi perusahaan.

 

Kebijakan yang Disukai vs. Tidak Disukai

 

Dalam setiap organisasi, terdapat kebijakan, peraturan, dan keputusan yang mungkin akan diterima dengan baik oleh karyawan dan ada juga yang akan menimbulkan ketidakpuasan. Kebijakan yang disukai oleh karyawan seringkali mencakup hal-hal seperti insentif finansial, fleksibilitas kerja, dan penghargaan terhadap kontribusi mereka. Di sisi lain, kebijakan yang tidak disukai seringkali berkaitan dengan perubahan tugas yang tidak diinginkan, pembatasan yang dianggap berlebihan, atau kebijakan yang dianggap tidak adil.

 

Pentingnya seorang pimpinan adalah mampu menemukan keseimbangan yang baik antara kebijakan yang disukai dan tidak disukai. Ini bukanlah tugas yang mudah, tetapi merupakan suatu hal yang harus diprioritaskan. Ketika kebijakan dibuat hanya berdasarkan preferensi pribadi, perusahaan bisa menuju ke jurang kehancuran.

 

Dampak Keputusan Berdasarkan Suka dan Tidak Suka

 

Ketika seorang pimpinan membuat keputusan hanya berdasarkan apa yang mereka sukai atau tidak sukai, berbagai dampak negatif dapat terjadi:

 

Kehilangan Karyawan Berharga: Karyawan yang merasa bahwa kebijakan dan keputusan didasarkan pada preferensi pribadi pimpinan mungkin kehilangan motivasi dan rasa memiliki terhadap perusahaan. Ini dapat mengakibatkan perusahaan kehilangan bakat dan keahlian yang berharga.

 

Ketidakpuasan Karyawan: Karyawan yang merasa bahwa keputusan yang diambil tidak adil atau merugikan mereka akan menjadi tidak puas. Hal ini dapat mengganggu produktivitas, kerja sama tim, dan kebahagiaan di tempat kerja.

 

Konflik Internal: Keputusan yang didasarkan pada suka dan tidak suka pribadi dapat menciptakan konflik internal dan ketegangan di antara karyawan. Hal ini dapat mengganggu hubungan antar karyawan dan menghambat kemajuan proyek dan inisiatif.

 

Reputasi Buruk: Jika karyawan merasa bahwa perusahaan tidak memperlakukan mereka secara adil dan hanya memprioritaskan preferensi pimpinan, citra perusahaan dapat tercoreng. Ini dapat memengaruhi kemampuan perusahaan untuk menarik bakat baru dan menjaga klien dan pelanggan setia.

 

Menghindari Keputusan Berdasarkan Suka dan Tidak Suka

 

Untuk menghindari keputusan berdasarkan suka dan tidak suka, pimpinan harus:

 

Berpikir Strategis: Keputusan harus selalu dipertimbangkan dalam konteks strategi bisnis dan tujuan jangka panjang perusahaan.

 

Dengarkan Karyawan: Mendengarkan masukan dan keprihatinan karyawan adalah kunci. Membuka saluran komunikasi yang baik dan memahami perspektif karyawan dapat membantu pimpinan membuat keputusan yang lebih baik.

 

Transparansi dan Keadilan: Keputusan harus didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan dan transparansi. Karyawan harus tahu alasan di balik kebijakan dan keputusan yang diambil.

 

Evaluasi dan Perbaikan Terus-Menerus: Kebijakan dan keputusan harus selalu dievaluasi dan disesuaikan sesuai dengan perkembangan organisasi dan kebutuhan karyawan.

 

Dalam dunia bisnis yang kompetitif dan cepat berubah, keputusan berdasarkan suka dan tidak suka adalah risiko yang harus dihindari. Sebuah perusahaan yang ingin tumbuh dan berkembang harus memiliki pimpinan yang mampu membuat keputusan berdasarkan pertimbangan yang obyektif, transparan, dan berdasarkan kepentingan perusahaan dan karyawan. Dengan cara ini, perusahaan dapat meminimalkan risiko masa depan yang tidak diinginkan dan tetap sukses dalam jangka panjang.

 

 

Riau, 18 Oktober 2023

TerPopuler