Kinerja Kemenhan "Skor 11 dari 100!"
Agung Marsudi
Duri Institute
DENGAN tendensius, Anies menjawab pertanyaan Ganjar Pranowo, terkait skor kinerja Kemenhan. "Skor 11 dari 100!" ujar Anies dalam debat capres ke-3 di Istora Senayan, Ahad malam (7/1).
Kacamata baca Anies alangkah baiknya dibuka dahulu. Apalagi untuk pekerjaan menilai. Menilai sebuah kinerja kementerian yang ia juga belum punya pengalaman di bidang yang sangat strategis bagi negara itu.
Skor 11 dari 100, itu artinya ada 89 anak tangga lagi yang harus dinaiki. Berarti Kemenhan, di mata Anies memiliki Key Performance Indicator (KPI) yang tidak baik (sangat rendah). Atau Anies memang sedang bermaksud ingin "merendahkan". Apalagi terlihat di layar, ketika di akhir sesi debat Anies dan Prabowo tidak saling bersalaman.
Beruntung, usai debat, suasana tetap kondusif. Sebab temanya saja menyangkut 'perang' sudah dipastikan akan memancing ketegangan-ketegangan, yaitu Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.
Debat malam itu, 'Menhan memang Diserang'. Tapi sebagai mantan prajurit yang biasa turun di medan perang, tentu itu hal biasa. "Nglurug tanpo bolo, menang tanpo ngasorake"
Belajar dari strategi pertandingan sepakbola, debat dimana para paslon cenderung menyerang, maka pertahanan yang paling baik adalah menyerang. Malam itu Prabowo terlihat masih 'bertahan'. Menahan sesuatu yang mestinya tak perlu ditahan.
Serangan Dara Laura (Darat, Laut, Udara) lebih berhasil guna jika dilakukan di lapangan, daripada di panggung perdebatan.
"Rakyat punya mata yang tak salah lihat, punya hati yang tak bisa dibeli".
Jakarta, 9 Januari 2024