"RAKYAT MEMILIH YANG MEMANG PILIHAN" Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

"RAKYAT MEMILIH YANG MEMANG PILIHAN"

Rabu, 14 Februari 2024,


Agung Marsudi

Duri Institute


Memilih, dipilih, mencari yang "pilihan".


RAKYAT memilih partai, partai memilih calon presiden, presiden dipilih rakyat. Rakyat memilih nasibnya sendiri.


Pesta demokrasi coblos, Rabu (24/2) sudah usai, tinggal sorak sorai dan ketegangan menunggu hasil penghitungan. Pemilu lancar, pemenang ada, ada kecurangan lalu diselesaikan. Begitu, seyogyanya.


Dari Sabang sampai Merauke. Oke! Indonesia memilih dengan damai. Aduhai! Rakyat cerdas dan tak terprovokasi. Amboi! "Satu, Dua, Tiga sayang semuanya!"


Persatuan itu mahal harganya, tak ada apa-apanya demokrasi. Apalagi pestanya cuma sehari. Mekanisme kepemimpinan nasional lima tahunan itu biasa. Cuma rasanya yang beda, dengan pemilihan kepala desa.


Hari ini, Indonesia Melilih berhasil memberikan rakyat ruang yang luas, bebas bernafas, hingga terasa berkelas. Menikmati suasana demokrasi Pancasila, di TPS di sebuah desa, di Jawa, di bawah pohon mangga, oh, asiknya!


Saatnya, rakyat merasakan presiden di genggaman. Tinggal rame-rame nonton di televisi, siaran Quick Count. Jangan lupa kopi, teh, wedang uwuh. Yang sedih, tinggal seduh. Sambil menunggu siapa yang menang, tak perlu "taruhan". Harapan rakyat tak pantas dipertaruhkan. 


Sudah sama-sama tahu, pemilu seperti kentut kosmopolitan. Yang pilu, dari pemilu, ya, nasib rakyat. Bau dari waktu ke waktu, dari itu ke itu.


(Tapi seru!)



Jakarta, 14 Februari 2024

TerPopuler