POLITIK HITAM, POLITIK DINASTI DI MATA ELIDANETTI
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

POLITIK HITAM, POLITIK DINASTI DI MATA ELIDANETTI

الثلاثاء، 25 نوفمبر 2025,
Elidanetti, S.H., M.H., CPLC



Oleh Agung Marsudi
Founder Duri Institute

DISKUSI hukum dan politik dengan tokoh nasional Elidanetti, S.H., M.H., CPLC, yang asli kota Duri ini menarik. Memompa adrenalin. Persoalan kabupaten Bengkalis yang sarat dengan konflik interest, politik uang, politik transaksional dan politik dinasti seperti tak ada habisnya.

Di Salam Kayuh, Senin (24/11/2025) tokoh wanita yang berprofesi sebagai pengacara nasional ini, dengan aksen khas Minang, berani mengkritisi situasi terkini, terutama terkait tegangan politik di kabupaten Bengkalis.

"Suami, istri, anak yang sedang dan telah menduduki jabatan publik, kok gak ada yang berani menyebut ini politik dinasti, "korupsi, kolusi dan nepotisme" dianggap angin lalu," ujarnya.

"Dalam perspektif politik nasional. Aneh memang, puluhan tahun masyarakat Bengkalis, tidak bisa memaknai demokrasi, dan politik daerah, sehingga masyarakat terkesan bisa disetir, dan dipolitisir. Saya menyebut inilah politik hitam", lanjutnya.

"Soal KKN, terutama praktik nepotisme bebas melenggang, berjalan, tanpa ada yang mampu menghentikan. Makin ke sini semakin laju dan kencang. Partai politik di Bengkalis hanya terdiam, karena telah menjadi bagian, dan ikut menikmati politik dinasti," imbuh mantan Ketua Bidang Organisasi, Persatuan Ibu-Ibu Chevron Duri ini.

Bahkan konstitusi kita yang mengatur kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat seperti dikebiri sehingga berdampak luas pada ketakutan masyarakat berbicara. Terutama bagi pegawai, "Ngomong takut dipindahkan, diintimadasi, bahkan berfoto-foto diintimidasi. Ketakutan itu sampai level RT/RW. Memprihatinkan, masyarakat Bengkalis tersandera dengan apa yang terjadi sekarang," jelasnya.

"Semua tahu, tapi tak bisa berbuat apa-apa. Tak memiliki kemampuan, tak punya daya bersikap, apalagi bertindak," tambah alumni hukum Universitas Lancang Kuning ini.

"Sudah bukan rahasia, relasi kuasa hanya dikendalikan oleh hanya satu keluarga saja. Padahal semua tahu, kabupaten Bengkalis bukan milik satu keluarga. Siapa yang berani mengurai gurita nepotisme di Bengkalis?" tanyanya dengan nada meninggi.

"Ini yang disebut praktik "abuse of power" yang selama ini terjadi. Hanya satu keluarga, tapi bisa berbuat apa saja," pungkasnya. 


Duri, 24 November 2025

TerPopuler