Pelaksanaan Shalat Idul Adha 1438 H di Makodim 0107/Aceh Selatan Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Pelaksanaan Shalat Idul Adha 1438 H di Makodim 0107/Aceh Selatan

Sabtu, 02 September 2017,


NUSANTARAEXPRESS, ACEH SELATAN - Bertepatan 10 zulhijjah, terdengar suara takbir menggema di seluruh jagat raya, mengagungkan nama Allah SWT. Pertanda hari raya kurban telah tiba sebagai esensi dari keikhlasan dan ketulusan hati.

Dihari yang penuh pengorbanan ini, Kodim 0107/Aceh Selatan ikut serta menyelenggarakan pelaksanaan Shalat  Idul Adha 1438 Hijriyah / 2017 Masehi  di lapangan upacara Makodim 0107/Asel Desa Lhok Bengkuang Timur Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan, Jumat (01/09/2017).

Dalam pelaksanaannya, turut hadir Dandim 0107/Asel, Pasi Intel Kodim 0107/Asel Kapten Inf Edy Mulyo Pudjiono, Pasimin Kodim 0107/Asel Kapten Inf Alfonso, Pasi Ops Kodim 0107/Asel Kapten Inf Ervan Tristianto, Pasilog Kodim 0107/Asel Kapten Inf Budi Utomo, Danramil 04/Sawang Kapten Inf Raflizar, Danunit Intel Kodim 0107/Asel Letda Inf Samsul Yadi, anggota Makodim 0107/Asel, perangkat desa dan masyarakat lebih kurang 250 orang.



Pelaksanaan Idul Adha kali ini, mengambil tema "Melalui Hikmah Idul Adha 1438 h /2017 M Kita Tingkatkan Keimanan dan Ketaqwaan serta Sikap Rela Berkorban Guna Mewujudkan Prajurit yang Kuat, Hebat, Profesional dan Dicintai Rakyat".

Ustazd Radius Batubara selaku Imam dan penceramah dalam pidatonya menyampaikan tentang ketauladanan Nabi Ibrahim AS dalam berkorban demi melaksanakan perintah Allah SWT.

"Perjalanan spiritual Nabi Ibrahim AS sungguh luar biasa penuh dengan kisah perjuangan dan pengorbanan untuk mendapatkan derajat taqwa," jelas ustazd Radius.

Hal tersebut menjadi pelajaran terpenting bagi siapapun karena kisah Nabi Ibrahim adalah tuntunan hidup dan contoh serta teladan yang penuh ari. Sehingga kisahnya diabadikan Allah SWT dalam Al - Quran untuk menjadi pedoman bagi manusia dalam melaksanakan hari raya Idul Adha.

"Disamping Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan “Idul Qurban”, karena merupakan hari raya yang menekankan pada arti berkorban," jelas nya.

Lebih Lanjutnya, Qurban itu sendiri artinya dekat, sehingga Qurban ialah menyembelih hewan ternak untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, diberikan kepada fuqoro’ wal masaakiin.

"Sungguh luar biasa ujian dan cobaan Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS,  namun semua itu dapat dilalui dengan keikhlasan, itu makna dari berkurban," tutup ustazd Radius mengakhiri ceramah Idul Adha.

Akhirnya, dari perjalanan spiritual Nabi Ibrahim AS dan pelaksanaan hari raya Idul Adha dapat menjadi pengunggah kita semua untuk terus berjuang mengorbankan jiwa raga demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. [Rls-*red]

TerPopuler