Pangdam IV/Diponegoro : Gambaran Tidak Ada Lagi Sifat Gotong Royong, Ternyata Dalam TMMD Masih Ada Dan Antusias Masyarakat Sangat Tinggi Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Pangdam IV/Diponegoro : Gambaran Tidak Ada Lagi Sifat Gotong Royong, Ternyata Dalam TMMD Masih Ada Dan Antusias Masyarakat Sangat Tinggi

Sabtu, 05 Mei 2018,


NUSANTARAEXPRESS, PURBALINGGA - Hal tersebut diungkapkan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si., saat jumpa persnya pada Penutupan TMMD Reguler Ke-101 Kodim 0702/Purbalingga, Kamus (3/5/2018) di Lapangan Sida Kangen Desa Karangjambu Kecamatan Karangjambu Kabupaten Purbalingga.

Dikatakan Pangdam IV/Diponegoro bahwa, di Desa Karangjambu adalah satu dari empat wilayah Kodam IV/Diponegoro dan 50 dari seluruh Indonesia sebagai lokasi tempat berlangsungnya TMMD Reguler Ke-101 Tahun 2018, baik pembukaan dan penutupannya dilakukan serentak.

"Apa yang disampaikan Pak Sekda yang mewakili Bupati Purbalingga, itu gambaran bagaimana rasa terima kasih kepada TNI", ungkapnya.

"Sebetulnya, saya rasakan betul, hal ini terpancar dari kegembiraan masyarakatnya. Bahwa apa yang kita lakukan mulai dari pembukaan hingga penutupan TMMD itu luar biasa", terangnya.

Jadi antusiasme masyarakat dalam membantu melaksanakan kegiatan bersama TNI dan Polri dalam melaksanakan TMMD ini luar biasa.

"Gambaran yang sangat-sangat menggembirakan ditengah-tengah situasi yang kata orang, nilai-nilai gotong royong sudah mulai turun, tidak ada saling percaya, premordialisme dan sudah hilang. Ternyata di Desa Karangjambu ini, gambaran itu hilang semua", jelasnya.

Harapan saya, lanjutnya. Apa yang selama ini kita gembar-gemborkan bahwa nilai-nilai kegotongroyongan hilang di masyarakat,  pada hakekatnya tidak ada", ungkapnya.

Dikatakan Pangdam,  bahwa makin kita gembar-gemborkan tidak ada lagi gotong royong, itu mungkin akan jadi kenyataan.

"Padahal kenyataannya, di desa-desa nilai kegotongroyongan masih kental dikehidupan masyarakatnya. Karenanya, agar apa yang digembar-gemborkan tidak menjadi kenyataan, mari kita perkokoh dan perkuat nilai-nilai gotong royong segenap anak bangsa,  karena gotong royong adalah sifat asli kita, budaya utama kita bangsa Indonesia", tegasnya.

"Mari kita bangun, bangun dan bangun, dan jangan sampai ada kata-kata lagi "Tidak Ada" dan "Tidak Ada Lagi", himbaunya.

Pada kesempatan yang sama dalam jumpa persnya menyampaikan, pelaksanaan TMMD ini harus betul-betul dirasakan oleh masyarakatnya sehingga program dari TNI yang tadinya setahun hanya dua kali, sekarang kita laksanakan tiga kali dalam setahun. Dalam waktu dekat nanti, pada bulan Juli akan digelar TMMD Reguler Ke-102 dan tempat pelaksanaannya berbeda.

"Mudah-mudahan program TMMD dapat memicu dari selain Pemerintah Daerah juga masyarakat untuk bisa memanfaatkan dana-dana desa yang ada untuk dioptimalkan membangun desanya", ungkapnya.

"Jangan ragu untuk meminta kepada TNI, TNI AD, Kodam, Korem dan Kodim untuk mengoptimalkan dana-dana desa itu untuk membangun desa. Soal tenaga, pasti kita maksimalkan dan tentunya sangat bisa berhemat", paparnya.

Sementara itu, Sekda Purbalingga Wahyu Kuntardi mewakili Bupati Purbalingga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dilaksanakannya program TMMD Reguler Ke-101 di Purbalingga. "Kami atas nama Pemerintah Daerah Purbalingga dan masyarakat Purbalingga menyampaikan terima kasih dengan adanya TMMD tahun ini. Karena pembuatan jalan makadam ini nantinya akan mempermudah akses jalan dari Karangjambu sampai Purbalingga, karena jalan ini nanti akan tembus ke Desa Ponjen", ungkapnya.

Dengan adanya jalan baru ini, lanjutnya. Masyarakat Karangjambu kalau ke Purbalingga ada jalan alternatif untuk memperdekat jarak.

"Disamping itu, kami juga berterima kasih kepada TNI, karena tidak hanya jalan makadam saja yang dibangun, namun juga ada RTLH dan pelebaran sungai dan sebagainya", paparnya.

"Jalan makadam yang dibangun TMMD, nantinya akan diaspal di tahun anggaran 2019", sambungnya. [Prabowo]

TerPopuler