Harga Karet Anjlok Total, Petani Karet di Labusel Khawatir Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Harga Karet Anjlok Total, Petani Karet di Labusel Khawatir

Rabu, 01 April 2020,

NUSANTARAEXPRESS, LABUSEL - "Masa sekarang ini adalah masa yang sangat sulit bagi kaum petani, khususnya petani karet". Hal ini diungkapkan oleh salah seorang petani karet di Dusun Suhud Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan kepada nusantaraexpress.com, saat awak media menjelajah ke kebun petani, Selasa (01/04/20).

Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu petani karet, Sebut saja Wak Jamal, "Benar wak (panggilan selain paman), harga karet saat ini sudah bisa dibilang terjun payung. Harga hanya berkisaran 2.500 - 5.000. Belum lagi ditambah dengan iklim yang tidak stabil. Membuat pohon karet yang disadap juga gak maksimal keluar getahnya". Jelas Jamal sambil menatap jauh kedepan.

Ditambahkannya lagi, "Apalagi dengan kondisi seperti saat ini. Dampak dari penyebaran wabah virus corona atau covid-19, informasinya seluruh kegiatan pabrik banyak yang tidak operasi. Dengan kondisi seperti ini, kita mau makan apa Wak", jelas Jamal kepada Nusantaraexpress.com.

Hal senada diungkapkan oleh salah satu pengepul karet di seputaran Dusun Suhud - Desa Rintis Kec. Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Mas Ngadino, 

"Benar itu mas, harga karet saat ini sangat anjlok, harga tambah parah. Apalagi ditambah dengan kondisi saat ini, pengaruh Covid-19 ini sangat berpengaruh kepada saya sendiri selaku pengepul getah karet. Dan petani secara keseluruhan".

Saat awak media Nusantaraexpress.com silaturahmi ke salahsatu Tokoh Masyarakat, yang juga sebagai mantan Kepala Desa Desa Rintis Kecamatan Silangkitang, beberapa waktu yang lalu dikediaman nya sambil menikmati secangkir kopi, Tim Redaksi juga diberikan penjelasan secara gamblang dan logik. Mulyaman. AMd menjelaskan keberadaan petani karet yang saat ini sangat memprihatinkan.

"Petani karet saat ini bisa dibilang pada level yang memprihatinkan, apalagi ditambah dengan masalah Covid-19. Bagaimanapun masalah ini harus bisa kita terima dan mari kita bersama-sama mencari solusi untuk alternatif guna menatap masa depan".

Mulyaman menambahkan, "Harapan saya dengan kondisi yang terjadi kepada petani bukanlah menjadikan kelemahan, kita harus bangkit dari keterpurukan ini dan saya yakin, kita bisa dengan mencari alternatif". Jelas Mantan Kades Desa Rintis dengan optimis.[Red]




TerPopuler