WanaArtha Belum Bayar Polis yang Jatuh Tempo 18 Bulan Lebih, Kemana Uang Kami? Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

WanaArtha Belum Bayar Polis yang Jatuh Tempo 18 Bulan Lebih, Kemana Uang Kami?

Jumat, 17 September 2021,

NUSANTARAEXPRESS, JAKARTA - Sudah 18 bulan lebih sejak Maret 2020 kami para nasabah yang tergabung di Perkumpulan Para Pemegang Polis WanaArtha (P3W) belum menerima uang polis dan asas manfaat yang menjadi hak kami. Sudah terlalu lama kami menunggu tanpa kepastian dari manajemen WanaArtha, kemanakah larinya uang kami? Kami menduga uang para nasabah P3W dipakai untuk menutupi bisnis WanaArtha yang sudah berjalan 46 tahun lamanya dan di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Salah seorang nasabah yang tergabung di P3W, Lydia menceritakan awal mulanya bergabung di WanaArtha Life.

“Saya janda usia 67 tahun suami saya Pegawai Negeri Sipil (PNS) sakit stroke dan meninggal Maret lalu. Uang hasil peninggalan suami saya depositokan di WanaArtha karena saya berpikir di bawah pengawasan OJK dan dengan bisnis yang sudah dijalankan 46 tahun Lamanya pasti aman,” urainya sambil menangis.


Manfaat baru 5 bulan, sambungnya, yang telah diterimanya. “Saya baru menerima Manfaat 5 bulan lamanya setelah itu berhenti dengan alasan tersangkut masalah Jiwasraya. Akhirnya kami tidak bisa cairkan uang kami yang jatuh tempo dan juga tidak menerima Manfaat sampai 18 bulan. Sedangkan itu adalah harta yang saya miliki untuk menyambung hidup ,”katanya dengan matanya yang merah karena menangis.


Sementara itu humas P3W Freddy Handojo mengatakan sampai berapa lama lagi menunggu tanpa kepastian. “Entah sampai kapan lagi para nasabah yang tergabung dalam P3W harus menunggu dan menunggu? Sudah 18 bulan lebih P3W tidak menerima Nilai Manfaat Tunai dan uang polis yang Sudah jatuh tempo,” tuturnya dengan mimik muka kesal. 


Masih banyak nasabah yang tergabung dalam P3W WanaArtha yang mengalami nasib serupa dengan Ibu Lydia seperti Ibu Jul dan Indri dari Bali, Ibu Elly Karundeng dari Jember, Budi dari Semarang, serta ada yang dari Medan dan Palembang. (JNI)

TerPopuler