KALIMANTAN DAN SEMAR MENGHADAP(I) TIMUR Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

KALIMANTAN DAN SEMAR MENGHADAP(I) TIMUR

Senin, 21 Februari 2022,


Selayang pandang, Pulau Kalimantan itu bentuknya memang mirip Semar, sosok dalam pewayangan Jawa


Oleh Agung Marsudi


RENCANA pindah ibukota (IKN) ke Kalimantan, tentu bukan cerita pewayangan "Semar Mbangun Karang Kadhempel" yang penuh dengan perjuangan heroik. Benang merahnya pada sama-sama "babat alas" yang "gung liwang-liwung".


Tapi belajar mencermati situasi, isu, tema, skema (sasmitaning urip) rencana pindah ibukota, kebetulan erat kaitannya dengan gambar Semar.


Selayang pandang, Pulau Kalimantan itu bentuknya memang mirip Semar, sosok dalam pewayangan Jawa.


Dalam jejeran, Semar kalau di Karang Kadhempel posisinya selalu di kanan (menghadap ke barat). Tapi jika ada pertemuan (pasewakan) ia baru menghadap "ndorone" ke arah timur.

(seperti pulau Kalimantan).


Kata "Barat dan Timur" muncul kembali pada posisi geopolitik, geostrategis dan geoekonomi, dan menjadi tanda-tanda. Adu kekuatan barat dan timur, pasca perang dunia, berkelindan dengan skema rebutan pengaruh nirmiliter.


Posisi Kalimantan, yang persis dilewati garis imajiner Katulistiwa, menjadi pratanda lahirnya wawasan baru nusantara, berbasis katulistiwa.


Semar menghadap ke timur, atau menghadapi timur (komunis). Yang paling tahu hanya Ki Dalang yang kini masih menggelar lakon "Petruk Dadi Ratu". 


Meski sebagai bangsa kita tetap waspada. Seperti pesan Semar: 

"Ae...ae...

Mblegegek, ugek-ugek, sak dulito

Hmel, hmel...Thole ...

Bumi Pertiwi jogonen, sing ngati-ati

Ono Buto Monco, kurang toto"


Sebab realitas politik  "menghadap" dan "menghamba" tipis adanya.



Solo, 20 Februari 2022

TerPopuler