Politik tak selamanya tentang menang Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Politik tak selamanya tentang menang

Kamis, 24 Maret 2022,


Politik tak selamanya tentang menang


Oleh Agung Marsudi


MENJELANG verifikasi KPU terkait siapa partai politik yang bakal ikut pemilu. Selalu hadir wajah baru, partai baru dan partai yang diperbarui.


Uniknya banyak partai lama yang selalu berwajah baru, meski selalu tak lolos, usai ikut pemilu. Lalu apa tujuan sesungguhnya "partai-partai" itu. Jamak terdengar, sebuah partai bisa dijual dan laku.


Politik sejatinya soal ideologi, dan jati diri. Tak melulu soal menang kalah. Di era digitalisasi, partai politik tidak bisa menolak arus informasi tersaji, yang mudah dan murah. Politik seperti komoditas, esensinya perlu dipasarkan, gagasan besarnya perlu disebarluaskan. Publik diajak berdialektika secara terbuka.


Politik tak selamanya tentang menang. Ia butuh kerja-kerja yang terpola, sehingga rakyat menerima apa adanya, tak perlu dipoles-poles untuk citra.


Ideologi tak butuh citra, ia adalah kerja-kerja politik yang mulia. Mesin suara yang ketika bersama rakyat, selalu bersahaja.


Partai politik adalah sejatinya kehendak rakyat, bukan keinginan sekelompok orang yang berpunya, dan didirikan di ibukota negara.


Parpol, berbasis kekuatan struktural, dan butuh finansial. Setiap proses pengambilan keputusan perlu forum tertinggi, dan itu berarti uang. Karena struktural dan finansial, sejoli yang tak bisa dipisahkan.


Ada orang, ada uang. Tak ada uang, orang-orang ditendang. Rupanya partai politik berjenis kelamin perempuan. Kata para puan, "ada uang abang disayang, tak ada uang abang ditendang".


"Tendang menendang", wajah politik kita sekarang. Ia betina. Mahal maharnya, dan harus ada pesta. Olala.



Duri, 24 Maret 2022

TerPopuler