SIDANG SCUFN ke-35 DI UNESCO SETUJUI PENAMAAN FITUR BAWAH LAUT GUNUNG LAUT “GAPURO SAGORO” Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

SIDANG SCUFN ke-35 DI UNESCO SETUJUI PENAMAAN FITUR BAWAH LAUT GUNUNG LAUT “GAPURO SAGORO”

Kamis, 17 Maret 2022,


NUSANTARAEXPRESS, PARIS - Sidang Sub-Committee on Undersea Feature Names (SCUFN) yang ke-35 di UNESCO, Paris, Prancis  menyetujui beberapa penamaan fitur bawah laut usulan Indonesia yang salah satunya adalah Gunung Laut “Gapuro Sagoro”


“Gapuro Sagoro” merupakan fitur bawah laut yang cukup menonjol dengan dimensi yang sangat besar yang ditemukan pada saat kegiatan Ekspedisi Jalacitra-I 2021 (Aurora) dan telah di kategorikan sebagai Gunung Laut atau Seamount oleh Sidang, sesuai dengan Publikasi IHO B-6 Standardization of Undersea Feature Names. Sehingga, secara resmi  Gunung Laut Gapuro Sagoro merupakan nama pertama fitur bawah laut di Indonesia  yang telah dimasukkan dalam gazeteer internasional.




Nama Gapuro Sagoro diambil dari serapan bahasa Jawa Kuno yaitu “Gapura dan Sagoro”. Gapuro merupakan serapan dari bahasa Jawa kuno “Gapura” yang dilafalkan dengan “Gapuro” yang berarti pintu gerbang. "Sagara" dilafalkan dengan "Sagoro" yang berarti laut atau Samudra, dan dalam bahasa Indonesia disebut Sagoro berarti "Laut". 


Gapuro Sagoro memiliki makna sebagai pintu gerbang arus dunia yang dikenal sebagai Great Ocean Conveyor Belt atau Arus Lintas Indonesia yang memasuki perairan Indonesia dari bagian Timur Laut melalui sebelah Timur Pulau Halmahera dimana lokasi Gapuro Sagoro berada. (*)

TerPopuler