Tinggalkan Dirimu Saat Engkau Angkat Tanganmu Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Tinggalkan Dirimu Saat Engkau Angkat Tanganmu

Senin, 24 Juli 2023,



Tinggalkan Dirimu Saat Engkau Angkat Tanganmu

 

Oleh: Mislam Samasi

 

Setiap perjalanan hidup manusia penuh dengan rintangan dan ujian. Saat mengarungi liku-liku kehidupan, tak jarang kita dihadapkan pada situasi yang memaksa kita untuk meninggalkan diri sendiri saat engkau angkat tanganmu. Dalam konteks ini, angkat tangan bukanlah tanda menyerah, tetapi merupakan momen ketika kita harus melepaskan ego dan kemauan kita untuk meraih sesuatu yang mungkin tak sejalan dengan kehendak alam semesta.

 

Kadang-kadang, upaya yang keras dan kerja keras kita tidak selalu berbuah hasil sesuai yang diharapkan. Terkadang, angan-angan dan ambisi kita bertabrakan dengan kenyataan yang keras dan tidak mengenal kata belas kasihan. Ketika situasi seperti ini terjadi, seringkali kita merasa frustasi dan ingin mengambil tindakan terburu-buru. Namun, pada saat-saat seperti ini, bijaksanalah untuk merenung dan mempertimbangkan apakah memang kita harus terus memaksakan diri ataukah lebih baik merelakan apa yang tidak bisa kita kontrol.

 

"Tinggalkan dirimu saat engkau angkat tanganmu" mengajarkan kita untuk menyadari keterbatasan diri, dan ketika keadaan di luar kendali kita, lebih bijaksana untuk mengubah perspektif daripada bersikeras pada kehendak pribadi yang mungkin tidak sesuai dengan rencana alam semesta.

 

Penting untuk diingat bahwa mengangkat tangan bukanlah tindakan menyerah tanpa usaha. Sebaliknya, itu adalah bentuk kebijaksanaan dan kesadaran bahwa ada saat-saat di mana kita harus menyerahkan diri pada kebijaksanaan alam semesta. Ini bisa berarti meninggalkan harapan, impian, atau bahkan hubungan yang tidak lagi memberi kita kebahagiaan atau memberdayakan kita.

 

Dalam karier profesional, "mengangkat tangan" dapat berarti mengakui kesalahan atau kegagalan, dan bersedia untuk belajar dari pengalaman tersebut. Ini juga bisa berarti merelakan peluang atau posisi yang tidak sesuai dengan tujuan hidup kita, demi menjalani perjalanan yang lebih baik dan lebih bermakna.

 

Dalam hubungan pribadi, saat kita merasa diri kita terlalu tegar dalam menjalani suatu hubungan yang menyakitkan, terkadang, mengangkat tangan adalah pilihan bijak. Bukan berarti kita melepaskan tanggung jawab atas hubungan tersebut, melainkan memberi ruang bagi kedua belah pihak untuk merenung dan mengenali apakah hubungan tersebut masih sehat dan bernilai untuk dipertahankan.

 

Namun, perlu diingat bahwa mengangkat tangan bukanlah pilihan mudah. Dalam banyak kasus, ini adalah proses yang menyakitkan dan memerlukan keberanian untuk menghadapinya. Tetapi mengakui kenyataan dan memberi diri kita izin untuk merenung adalah langkah awal menuju pertumbuhan dan penemuan diri yang lebih dalam.

 

Ketika kita mengangkat tangan, kita memberi diri kita kesempatan untuk melihat kembali pilihan dan tujuan kita. Kita dapat memperbaiki kesalahan dan menjalani perjalanan hidup yang lebih sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan kita yang sejati. Kita juga dapat memberi ruang bagi kebahagiaan dan kedamaian dalam hidup kita.

 

Jadi, saat hidup memaksamu untuk menghadapi kesulitan atau ketidakpastian, dan keberhasilan tampak sulit dicapai, ingatlah untuk "tinggalkan dirimu saat engkau angkat tanganmu." Bukan berarti menyerah pada impian atau tujuan, melainkan memberi ruang bagi refleksi dan pengubahan arah yang lebih bijaksana. Ini adalah tentang menjaga keseimbangan antara upaya keras dan penerimaan ketika keadaan berada di luar kendali kita. Dalam kebijaksanaan menghadapi perjalanan hidup yang tak terduga, kita akan menemukan makna dan kebahagiaan yang lebih mendalam.

 

 

Duri, 24 Juni 2023

TerPopuler