Rempang di Pemerintahan Rempong Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Rempang di Pemerintahan Rempong

Jumat, 22 September 2023,


Rempang di Pemerintahan Rempong


Oleh Agung Marsudi


Praktik bernegara di pemerintahan rempong, apa-apa berbasis "kong dikali kong", hasilnya pastilah kongkalikong. Efeknya seperti rimpang alang-alang menjalar kemana-mana. Menggurita ke segala sendi kehidupan berbangsa, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.


Menyebut kata "Cina" saja berbau sara, lalu layak diberi label intoleran, sebagaimana menggaungkan kata "pribumi". Setali tiga uang. Jadi siapakah sejatinya pemilik sah negeri ini? Bangsa yang ketakutan dengan "kata". Bangsa yang bahkan "dikata-katain" setiap hari, tapi semakin tidak mengerti, apa yang seharusnya dimengerti.


Kasus Rempang di Batam, Kepulauan Riau. Tentu tak boleh dipandang sebelah mata. Apalagi menutup mata. Terbayang, "Si Pitung dan Si Piting".


Mengaku, "beda-beda" tapi tak boleh "berwarna". Kampanye kebhinekaan tapi warnanya harus merah. Pantaslah, di meja kerja Jakarta-Singapura, ketika menyebut Lancang Kuning, kuningnya distabilo warna merah.


Lancang Kuning, Lancang Kuning, tak nak lah Lancang Merah.


Agenda tersembunyi, operasi klandestin "Memerahkan" Indonesia, harus segera dihentikan. Sebab Indonesia itu merah putih. Bukan hanya "merah". Jika praktik bernegara di pemerintahan rempong, mendapat nilai "merah", wajar jika rakyat "marah".


"Tak kan Melayu hilang di bumi. Bumikan! Hingga langit runtuh".


Ia seperti mantra, yang meriuh.



Solo, 22 September 2023

TerPopuler