Antisipasi Peredaran Daging Gelonggongan dan Ayam Tiren Jelang Ramadhan, Polisi Lakukan Cek Pasar Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Antisipasi Peredaran Daging Gelonggongan dan Ayam Tiren Jelang Ramadhan, Polisi Lakukan Cek Pasar

Sabtu, 20 Mei 2017,
[caption id="attachment_1332" align="aligncenter" width="563"] Personil Reskrim Polres Labuhan Batu Saat Undercover / Menyamar sebagai Pembeli[/caption]

NUSANTARAEXPRESS, RANTAUPRAPAT - Satgas Pangan, melakukan pengecekan terhadap pasar - pasar yang menjual daging sapi dan daging ayam di sejumlah lokasi yang ada di wilayah hukum Polres setempat.

Operasi penyamaran sejumlah tim dengan menyaru sebagai pembeli tersebut, diaplikasikan sebagai upaya dalam  mengantisipasi beredarnya daging gelonggongan dan ayam tiren alias "mati kemaren".

"Ini adalah langkah dan upaya kami agar masyarakat tidak keliru dalam membeli daging dan ayam, dimana, disaat jelang hari besar, para spekulan yang melakukan kejahatan bisa saja beroperasi, dan ini perlu diantisipasi" Kata Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang SIK,SH. Sabtu (20/5/17).

Tambah Frido, pihaknya akan menindak tegas kepada pengusaha yang mencoba, bahkan melakukan praktik manipulatif terhadap kebutuhan masyarakat tersebut.

"Kalau masyarakat ada mengetahui dan mendapati penjualan daging gelonggongan dan ayam tiren tersebut, segera laporkan, akan kita tindak tegas, sebab itu sangat merugikan masyarakat", sebut Kapolres.

Amatan Wartawan, sejumlah personil Kepolisian Resor Labuhanbatu berpakaian preman, memasuki lingkungan pasar Gelugur, Pasar Lama serta sejumlah supermarket, guna melakukan pengecekan beberapa sembako.

Langkah ini dilakukan, juga untuk mengetahui kondisi harga, apakah adanya penimbunan sembako, kecukupan stok, peningkatan permintaan pasar terhadap komoditas daging sapi dan ayam, serta pelaksanaan koordinasi dengan Dinas Pasar dan Perdagangan setempat, untuk menjaga situasi pangan selama bulan Ramadhan nantinya.

"Saat ini distribusi daging masih seperti biasa, belum ada lonjakan permintaan, mengenai daging gelonggongan dan ayam tiren, kami tidak ada jual, yang seperti itu sekarang sudah jarang, kalau ditahun 2010 kebawah dulu pernah saya dengar ada diperjual belikan", kata M. Sembiring pedagang daging di Pasar Lama Rantauprapat.

Sebagai informasi, Daging Gelonggongan dimaksud, yakni daging sapi yang dihasilkan dari sapi perah dengan asupan makan yang tidak seimbang, serta sapi dengan kondisi kurang sehat dan dipaksa minum air dengan jumlah debit diatas normal.

Sehingga, mengakibatkan kegemukan pada hewan Sapi abnormal, justru menghasilkan daging sapi yang kelihatan tidak segar dan rendah kalori serta protein. Demikian halnya, Ayam Tiren, adalah ayam yang dijual dalam kondisi mati dengan batas waktu kematian hingga lebih satu hari.

Kenali kondisi ayam Tiren dengan tanda-tanda yakni, aroma daging ayam agak amis, daging ayam berwarna kebiruan, tidak segar dan pucat. Potongan ayam pada bagian leher terlihat tidak lebar, serta pada bagian kepala atau leher ayam terdapat bercak-bercak darah.

"Itu tanda-tandanya, perlu juga di informasikan kepada masyarakat, agar tidak membeli ayam potong yang mempunyai ciri seperti itu, karena itu ayam yang sudah mati kemaren", kata K Boru Hasibuan, pedagang ayam Pekan Sigambal.

Selain itu, Satreskrim Polres Labuhanbatu yang dikomando oleh Kasat Reskrim AKP M.Firdaus SIK, juga melakukan koordinasi dengan pihak Logistik Bulog setempat, untuk mengetahui kondisi stok beras dan gula, serta stabilitas harga pasar. [Uban]

TerPopuler