Pemberitaan Miring Kepsek SDN Gunung Sindur 03, Endi Supiandi: “Itu Tidak Benar” Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Pemberitaan Miring Kepsek SDN Gunung Sindur 03, Endi Supiandi: “Itu Tidak Benar”

Rabu, 02 Agustus 2017,
[caption id="attachment_3928" align="aligncenter" width="568"] Sumber Foto: Media Network PPWI[/caption]

NUSANTARAEXPRESS, BOGOR - Pahlawan tanpa tanda jasa inipun akhirnya angkat bicara, terkait pemberitaan yang menyudutkan dirinya. Endi Supiandi Spd MM, Kepala SDN Gunung Sindur ini mengaku dipojokkan oleh pemberitaan salah satu tabloid 'K' dan Online 'C' dan menyatakan kekecewaannya terhadap karya tulisan tersebut, "Dalam hal ini saya selaku kepala sekolah merasa pemberitaan tersebut tidaklah benar dan menyimpang bertujuan untuk merusak nama baik saya juga sekolah, lihat foto saya, diambil tanpa izin permisi sedangkan saya sedang merokok, dan merekampun tidak permisi, sepertinya etika seorang wartawan ketika bertemu dan bertamu tidak dipakainya", ungkapnya kepada awak media.

Beberapa waktu lalu ada tabloid K dengan berita, "Kepsek dan Guru Honorer SDN Gunung Sindur 3 Diduga Pungut Uang Kolektif Masuk SMP Rp.100 Ribu". Ketika ditanya awak media Endi mengatakan, "Tidak benar itu mas, tidak ada pungutan itu, Semua Kegiatan dibiayai BOS, Anak SD ini yang lulus 2017 ini mau melanjutkan ke jenjang SMP tujuan, Guru Honorer Pak Aang membantu orang tua murid ya rinciannya yang 100 itu, untuk membeli map, materai photocopy, bantu untuk surat domisili, sisanya untuk guru honorer transportasi ke SMP tersebut" ungkapnya Kepala Sekolah dengan 22 Pengajar di sekolah dasar tersebut , Selasa (01/08/2017).

Harapan Endi Supiandi Spd MM, " kinerja wartawan lebih baik sesuai etika dan kode etik menghadapi kami para guru yang notabene juga akademisi, kan kami juga ikut mencerdaskan bangsa, bukan penjahat ataupun kriminal yang diperlakukan demikian, difoto pun yang layaklah, jangan yang tidak pantas dipampang dimuka umum", harapnya Sarjana S2 ini.

Senada dengan Endi, Aang Hidayat guru honorer pengajar di kelas 4 inipun mengaku heran, "Tidak habis pikir, koq saya juga ikut disudutkan padahal saya membantu orang tua murid kalau mau urus sendiri silahkan, malah saya sangat senang kalau ada orang tua siswa yang merasa keberatan itu dipertemukan dengan kami baik-baik", ungkap Aang.

Akhirnya kami pun mencari tahu dan bertanya menanyakan sebenarnya akar permasalahan apa dibalik ini, "permasalahan yang timbul diduga karena salah seorang Staf pengajar tersinggung tidak dikabarkan datangnya SKHUN, lalu bercerita kepada kawan prianya (pacar-red) yang juga Wartawan tabloid tersebut" ungkap salah seorang guru yang tidak mau disebutkan namanya.

Melalui pesan WA, kepada awak media NusantaraExpress.Com Rabu (02/08/17), Aang mengatakan “Hal yang dituduhkan kepada saya dan Kepsek semua itu tidak benar bang”, jelas Aang menjelaskan dengan singkat. [*Red]

TerPopuler