Rekonstruksi Pembunuhan Azwar Hamid Diiringi Isak Tangis Keluarga Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Rekonstruksi Pembunuhan Azwar Hamid Diiringi Isak Tangis Keluarga

Jumat, 01 September 2017,


NUSANTARAEXPRESS, RANTAU PRAPAT - Polres labuhanbatu menggelar rekontruksi pembunuhan seorang warga dusun Sukarame Desa Ujung Padang Kec. Aek Natas Labuhanbatu, dengan menghadirkan 2 orang tersangka atas nama Marianto Nius Rumapea alias Anto dan Imran Panjaitan alias Imran, rekontruksi tersebut juga menghadirkan beberapa saksi.

Dalam rekontruksi tersangka memperagakan 13 adegan peristiwa terjadinya pembunuhan.

Peristiwa bermula pada hari jumat 21 juli 2017 sekira pukul 22.00 Wib, saat itu tersangka Marolop Romapea alias Olop yang kini DPO bertemu dengan tersangka Merianto Nius Rumapea alias Anto dikedai Tuak milik Merga Samosir, dan tersangka Olop berkata "Disana dia dek. Anto pun menjawab tahunya aku bang”.

Pada saat itu juga tersangka Imran Panjaitan alias Imran juga berada di Kedai Tuak Marga Samosir sedang minum tuak.

Selanjutnya Olop dengan bahasa batak berkata pada anto unang pola dohot ho ( tidak usah ikut kau), olop pun pergi dengan mengendarai sepeda motor milik Miduk Pangaribuan menuju kedai tuak milik Oppu Panggiang Gultom yang berjarak sekira satu kilo meter dari kedai tuak milik Marga Samosir.

Karena terlalu lama, olop tidak kembali, anto pun mengajak Imran ke kedai tuak Oppu Panggiang Gultom dengan mengendarai sepeda motor. Setelah sampai Olop langsung masuk ke Kedai Oppu Panggiang Gultom.

Ketika tersangka Marianto sampai ke Kedai Tuak milik oppu Tanggiang Gultom, Anto duduk disebelah kanan korban Azwar Hamit Rumapea Simatupang, saat itu juga tersangka Anto berkata kepada korban "Kau yang menendang aku waktu malam selasa, dan korban menjawab ya. Kemudian tersangka Olop mengajak korban ke belakang Kedai Tuak Oppu Panggiang Gultom, tidak lama kemudian korban dan tersangka  kembali dari belakang dan masuk kedalam kedai tuak, saat itu korban berkata kepada kawan kawannya yg ada di kedai tuak " ayo kita pulang,

Pada saat korban keluar dari kedai dan menuju kereta nya yang terparkir di sebelah kedai tuak, tersangka olop yg berdiri dekat kereta korban langsung mengambil pisau dipinggang sebelah kiri nya dan langsung menikam pinggang korban di bagian sebelah kanan,tidak puas olop menikam kembali dada sebelah kiri korban satu kali, ketika itu juga koban tersungkur ke tanah,

Setelah korban jatuh,imran tersangka datang menghampiri korban dan memijak dada koban 8 kali.demikian juga tersangka anto menendang punggung korban hingga korban jatuh tengkurap,lalu korban berdiri antopun meninju wajah korban hingga jatuh terlentang,dan marianto alias anto mengambil batu yang ada di jalanan lalu memukul kan batu tersebut ke mata sebelah kiri korban,saat itu juga kiban tidak lagi bergerak.

Setelah melakukan kejahatan tersebut marolop rumapea alias olop pergi mengendarai kereta revo BK 4905 YAY milik sotar mangapul alias joel bersama dengan sahat simbolon yang kini di tetap kan sebagai saksi, kini para tersangka di jerat dengan pasal 340 junto 338, pasal 55 ayat 1 dari KUHPidana.

Saat ditemui awak media M.Simatupang, ayah korban ingin para pelaku  dihukum seberat beratnya,"Saya inginkan keadilan yang se adil adilnya, saya ingin pelaku dihukum seberat beratnya. M. Simatupang juga inginkan  Sotar dan sahat yang kini jadi saksi juga ditangkap, karena mereka membantu tersangka Olop melarikan diri," saya inginkan Sotar dan sahat juga di tangkap, karena mereka sudah bersubahat dengan tersangka yang kini jadi DPO, kenapa kok mereka jadi saksi, smentara mereka sudah membantu tersangka melarikan diri”, ucap M.Sinatupang sambil menangis. [uban/rahmad]

TerPopuler