Butuh Perhatian dan Bantuan Pemerintah. Rumah Baca Yoboi, Di Danau Sentani, Kampung Yoboi Distrik Sentani Kab. Jayapura Provinsi Papua Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Butuh Perhatian dan Bantuan Pemerintah. Rumah Baca Yoboi, Di Danau Sentani, Kampung Yoboi Distrik Sentani Kab. Jayapura Provinsi Papua

Selasa, 23 April 2019,
NUSANTARAEXPRESS, SENTANI - Kampung yang unik di danau Sentani, karena kampung terapung di atas tiang-tiang yang menyanggah rumah baca tersebut, sebab hanya ada air danau dan rawa sagu.

Semula  di rintis melalui buah KBA (Kelompok Belajar Anak)  yang lahir pada 11 juni 2011 dan pada  8 tahun lalu oleh seorang ibu rumah tangga dan pemerhati anak- di pedesaan/ kampung.

[caption id="attachment_34752" align="aligncenter" width="569"] Ibu Hanny Felle Menyiapkan Materi Belajar Anak[/caption]

Ibu Hanny Felle/Tokoro  walaupun hanya  jebolan SMA di SENTANI, namun keteguhan dirinya dan kepeduliannya terhadap masa depan anak negeri ini sebagai mutiara di Rawa Sagu

Kemudian menjadi rumah baca pada 11 Mei 2018 lalu, itu berarti  sebagai rumah baca baru berusia satu tahun.



“Sekarang ini mendapat animo dan minat yang cukup dari anak-anak Kampung Yoboi, sehingga sekarang ini mempunyai peserta belajar 95 orang yang terdiri dari anak-anak usia 4 tahun s/d usia 13 tahun. Dengan pengajar selain ibu Hanny juga di bantu oleh  5 orang lainnya, dari mereka yang peduli anak”. Jelas Ibu Hanny Felle.



Ditambahkannya, “Selain anak di ajarkan mengejah, membaca dan menulis, mereka juga diajarkan hal-hal yang bersifat kearifan lokal suku Sentani, dan keterampilan dari bahan alam dan memanfaatkan bahan limbah plastik, kertemas dan  botol.”. Pungkasnya.



Pada tabggal 16 April 2019 lalu Kabupaten Jayapura mengalami bencana alam banjir bandang, sehingga pada tanggal 17 sehari sesudah banjir bandang rumah baca Yoboi dan 24 kampung lain di Danau Sentani tenggelam oleh luapan air danau, sehingga aktivitas Rumah Baca sementara waktu agak terganggu walaupun aktifitasnya sedang dilakukan di tempat pengungsian di Kehiran Satu Sentani.



“Pasca banjir bandang dan air luapan air danau, rumah baca akan diaktifkan bila kembali dari pengung sian, namun masih banyak yang harus dibenahi karena banyak media belajar yang rusak terendam  luapan air, termasuk bagian-bagian dari bangunan rumah belajar itu sendiri”. Ungkap Ibu Hanny Felle menambahkan. [*Red]

TerPopuler