Open Tournament Tenis Meja PTM CHIF I DURI Dibuka Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Open Tournament Tenis Meja PTM CHIF I DURI Dibuka

Sabtu, 20 April 2019,
NUSANTARAEXPRESS, DURI - Pembukaan open Tournament CHIF I Duri, Jum’at 19 April 2019 sekira pukul 9.00 Wib diadakan di Jl. Asrama Tribrata Duri. Tournament tenis meja berlansung selama tiga hari dari tanggal 19 sampai 21 April 2019. Sebelumnya Persatuan Tenis Meja (PTM) CHIF pernah mengadakan liga dan bahkan pernah bertanding keluar mendapatkan juara I (satu).

Sebagaimana yang disampaikan oleh Asrijal, ST selaku ketua PTM CHIF dalam arahannya saat PIdato, dengan moto "Dengan semangat kekeluargaan kita gairahkan olah raga tenis meja".

Asrijal, ST menambahkan, “Dengan rasa banga, dati PTM CHIP I Duri ada pemain yang di kontrak untuk bertanding keluar oleh Tim di daerah lain. Disamping itu CHIF akan merencanakan untuk merayakan HUT RI dengan mengadakan pertandingan, salah satu upaya bagaimana menumbuhkan rasa kecintaan tenis meja dikalangan masyarakat”. Jelasnya.



Dilanjutkannya, “Dalam perlombaan, jiwa sportif bertanding akan menanamkan jiwa rasa kekeluargaan. Untuk mencapai kesempurnaankita harus mulai dari ketidak sempurnaan. Dari sana kita bisa melengkapi bagaimana kesempurnaan itu bisa di penuhi”. Pungkasnya.

Dalam acara pembukaan tournament dihadiri oleh Amran Sofian (Secum PTMSI RIAU), Bank Riau, Haji Safrijal selaku pengadaan sarana dan prasarana.

Peserta tournament ini berasal dari dalam dan luar provinsi Riau, semuanya ada 18 club dan diikuti oleh 28 veteran.



“Dengan diadakan tournament ini, pemerintah bisa melirik dan membuka mata, bahwa ternyata banyak bibit tenis meja yang bisa diandalkan dari daerah ini. Dari kecamatan, Kabupaten, dan bahkan Provinsi”.

“Harapan kita. kapan perlu untuk untusan dari Indonesia dari kita pemainya”.  Jelasnya dengan optimis.

Awak media sempat berbincang dengan salah seorang pemain dari Sumatera Barat. Beliau sebelumnya pemain sepak bola dari Semen Padang di era tahun 80/90, diumur 46 beliau beralih ke tenis meja.

“Ternya di tenis meja ini salah satu melatih ketajaman mata, dalam usia yang saat matanya masih sehat. Dalam tenis meja memiliki ketangkasan, ketajaman mata dan ketepatan. Dimana kelincahan, penglihatan mata dan kemana posisi bola harus di arahkan harus tepat sasaran agar menghasilkan poin. Dalam olah raga ini tidak butuh tempat luas, tapi butuh kemauan dan pengorbanan untuk kemajuan”. Jelasnya. [Joni Ap]

TerPopuler