Sampah Menumpuk, Diduga Hubungan Kabid Pengelolaan Sampah Dan Kadis DLH Labuhanbatu Tidak Humanis Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Sampah Menumpuk, Diduga Hubungan Kabid Pengelolaan Sampah Dan Kadis DLH Labuhanbatu Tidak Humanis

Kamis, 07 Januari 2021,
NUSANTARAEXPRESS, LABUHANBATU - Semakin hari semakin parah, tumpukan sampah yang menggunung berserak hampir di setiap pusat pasar tradisional yang ada dilabuhanbatu, bau busuk menyengat membuat masyarakat sekitar dan pengunjung merasa tidak nyaman, hal ini menimbulkan pertanyaan besar di tengah masyarakat, apakah dinas terkait yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tidak bekerja dan memakan gaji buta atau ada permasalahan internal.

Kamis 7 Januari 2019 sekira pukul 10:00 Wib tim awak media meninjau lokasi yang sedang banyak diperbincangkan beberapa bulan ini, di lokasi awak media menemukan keberadaan tumpukan sampah menggunung di Pajak Gelugur Rantauprapat yang membusuk dan berulat, dari sini dapat dinilai Dinas lingkungan Hidup Labuhanbatu tidak efektif dalam pekerjaannya dan diperlukan segera Bupati Labuhanbatu H.Andi Suhaimi Dalimunthe untuk menggantikan posisi kepala Dinas LH Nasrullah dengan orang yang pas dan bisa bekerja.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B-3 Supardi Sitohang, SE, yang membidangi hal ini ketika dikonfirmasi berkilah bahwa saat ini itu tidak lagi dalam pengawasanya.

"Itu tanggung jawab Kadis, semua sudah diambil alih oleh beliau, baik administrasi maupun yang lainya", ucap Supardi.



 

[nextpage title="Next"]

Sementara kepala dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu H.Nasrullah ketika dikonfirmasi awak media via WA tidak menjawab.

Dari penuturan Supardi Sitohang dan diamnya Nasrullah saat dikonfirmasi dapat disimpulkan sedang terjadi kisruh di dalam internal dinas tersebut.

Dihimpun dari beberapa sumber, kini segala sesuatu yang berhubungan dengan uang dan anggaran diduga banyak dikuasai kepala dinas hingga DPA semua ada dalam penguasaan nya, hingga bidang yang ada didalamnya tidak dapat bergerak, bekerja menyelesaikan tanggung jawabnya.

Konon juga gaji supir dan kenek angkutan sampah di bulan Desember juga belum terealisasi, kemungkinan besar ini juga menjadi permasalahan mengapa tumpukan sampah tersebut tidak terangkut sepenuhnya.

Lebih menghawatirkan lagi TPA yang ada di Perlayuan PTPN 3 mulai membludak hingga keluar pintu gerbang masuk TPA. Jika ini tidak segera diatasi dengan kebijakan yang pasti maka dapat dipastikan Labuhanbatu akan menjadi lautan sampah.

Sangat diharapkan kepada Bupati segera mungkin mengambil kebijakan untuk mengatasinya, bila perlu copot kepala dinas lingkungan hidup jika tidak berkompeten. [Rahmad]

TerPopuler