Kontroversi Analogi Seorang Menteri Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Kontroversi Analogi Seorang Menteri

Jumat, 25 Februari 2022,


Kontroversi analogi seorang menteri


Oleh Agung Marsudi


RABU KELABU! Heboh di Riau, seorang menteri dengan santai menyampaikan komentar ke publik, membuat analogi suara azan dengan gonggongan anjing.


Jagat medsos ramai, riuh, gaduh. Ini yang diingatkan oleh orang-orang tua dulu, "ngomong nganggo waton, ojo waton ngomong".


Bagaimana alur berpikir seorang menteri, menteri agama lagi, bisa seperti ini. Apa memang ada dari ajaran agama itu, yang pantas untuk ditertawakan, dan diolok-olok.


Ini bukan soal kontroversi, analogi, azan, menteri, anjing. Ini pula yang selalu diingatkan oleh Ninik mamak di kampuang, soal "sesat pikir, gagal paham". 


Publik mafhum, "menjadi" menteri di era kepak sayap oligarki, sepertinya jauh dari kata kompetensi, boleh jadi memang "bagi-bagi". Itu sebabnya ruang luas, tanpa batas di media sosial, justru menjadi alat paling keras, untuk mengecilkan peran agama dalam kehidupan.


Bisa dipahami, jika Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) mengambil sikap tegas terkait pernyataan pak menteri, "LAMR meminta Presiden Republik Indonesia yang juga adalah Datuk Seri Setia Amanah Negara Masyarakat Adat Melayu Riau, mengevalusi dan mempertimbangkan kembali posisi Yaqut Cholil Qoumas selaku Menteri Agama".


Harmoni itu sudah dimulai ketika berpikir, berpikir yang dinaungi kebenaran, berbeda dengan yang hanya akal-akalan, apalagi "diakal-akali". 


Alam terkembang jadi guru. Pernyataan pak Yaqut, menyadarkan kita tentang siapa kita. "Your attitude determines you altitude". 



Solo, 25 Februari 2022

TerPopuler