Indonesia: Ambil Asiknya! Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Indonesia: Ambil Asiknya!

Minggu, 06 Maret 2022,


Indonesia: Ambil Asiknya!


Oleh Agung Marsudi


ASIKNYA rakyat Indonesia sudah biasa susah, sudah biasa gak makan, sudah biasa miskin, jadi gak kagetan.


Dulu pernah dijajah, kini dijajah sendiri oleh para pangreh projo dari pusat hingga daerah pun gak kagetan. Urip neng angkringan.


Ini perjalanan mengasikkan, naik kereta api  Joglosemarkerto, dari Slawi siang hari. Bisa melihat pemandangan eksotik sepanjang perjalanan dari gerbong paling belakang. Bebas memandang. Hamparan sawah yang begitu luas, dengan miliaran bulir-bulir padi yang menghijau, yang menguning. Di balik gagahnya gunung Slamet dan bukit-bukit hijau hutan jati milik perhutani.


Ladang-ladang jagung berbunga, asap jerami membubung ke langit. Gubug-gubug mungil tempat para petani berteduh, mengusap peluh. Tarian rindang pepohonan yang serasa bergoyang riang.


Pohon-pohon jati kokoh berdiri, berbaris lurus, dengan bunga-bunga putih seperti ornamen gunungan tradisi. Di bawahnya tanaman jagung tumpang sari.


Indonesia begitu indah, ambil asiknya!


Soal partai politik yang merasa memiliki Indonesia biar saja, santai saja. Kekuasaan itu ada betisnya. Mahal maharnya, dan harus ada pesta. Pesta baliho citra dimana-mana. Nunggu angin membawa karma.


Ada saatnya mereka mati rasa, sedang rakyat tak pernah kehilangan cara. Untuk bahagia gak perlu negara. Jagung, pohung, telo, uwi, lamtoro, jenang abang, jenang putih, itulah hasil tradisi yang bermutu tinggi.


Keindahan desa, seribu rasa tentang desa, yang melahirkan Indonesia.


Kereta api merayap, meliuk-liuk, hingga stasiun Prupuk, saya pun tak ngantuk. Di stasiun Purwokerto, ada penumpang yang memiliki nomor kursi yang sama dengan saya, kursi 12A. Karena saya rakyat biasa, tak mau berdebat, lalu saya dipindah ke kursi 8A sebelum stasiun Kroya.


"Sama kursi, sama kereta, kok bisa, ambil asiknya!"



Slawi, 6 Maret 2022

TerPopuler