AKU, MELATI DAN BAMBANG Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

AKU, MELATI DAN BAMBANG

Minggu, 01 Mei 2022,



AKU, MELATI DAN BAMBANG

Catatan tentang Kisah Cinta Dari Ranah Minang


Oleh Agung Marsudi


MALAM itu di Katakopi, (29/4/2022) saya dihadiahi sebuah novel saku, yang ditulis oleh sahabat Mislam. Kisah cinta, sebuah romantisme berliku, setelah 25 tahun berlalu, akhirnya bertemu.


Dengan gaya tutur, orang pertama, "Aku". Biasanya untuk membuat tulisan lebih emosional, dan pembaca larut dalam cerita.


Aku, yang sebenarnya Bambang (24) pada tahun 1996 adalah seorang instruktur komputer. Di sebuah lembaga pendidikan komputer di kota Padang. Sedang, Melati (17) adalah siswi kelas 2 di sekolah menengah kejuruan negeri, di kota yang sama. Gadis Minang yang menawan.


Mereka bertemu pertama tanpa sengaja, hari Selasa (12/2/1996) ketika Melati mendaftarkan diri sebagai peserta kursus di lembaga dimana Bambang bekerja.


Selanjutnya, kisah romantis berliku menembus waktu. Kadang diselingi coretan puisi mabuk rindu.


Cinta, memang tidak ada habisnya dibuat cerita. Dengan tulisannya yang mengalir, kadang dibumbui bahasa jurnistik, dengan ketegangan plot kaku, saya menduga, "Aku, dan Bambang" adalah orang yang sama. Penulisnya sendiri. Melati adalah cinta lamanya, yang kini bersemi kembali.


Romantikanya seperti terekam dalam catatan ini:


Minggu, 25 Februari 1996

Bambang menunggui Melati, hari pertama kursus, ia duduk di PC nomor 4 Labor 1


Minggu, 17 Maret 1996

Hati mereka saling bergetar di Damar Plaza. Cinta pertama bersemi.


Ada waktu makan bakso berdua di dekat RS Umum M. Jamil, hingga nonton film Romeo & Juliet, duduk di kursi 20 dan 21, studio 1.


Minggu, 28 April 1996

Berdamai dengan pantai, kenangan tak terlupakan, menikmati sunset di Pantai Padang. Hangatnya saling mencinta.


Senin, 12 Mei 1996

Kabar berbeda tentang dia, ada yang lain di sampingnya.


Kamis, 8 Agustus 1996

Ulang tahun melati dan majalah aneka.


Minggu, 12 Januari 1997

Hari istimewa, berdua berbuka bersama, sambil memadu cinta. Sempena 3 Ramadlan 1417 H. Kenangan di jalan belakang Olo, kota Padang.


Rabu, 12 Februari 1997

Setahun Bambang mengenal Melati. Awal keinginan melanjutkan hubungan, tapi harapannya pupus.


8 Agustus 1997

Saat ultah Melati, Bambang membakar 6 buku diari yang selama ini tersimpan rapi. Rasa cintanya masih dipendam hingga akhir tahun 1998.


Kisah terus berliku. Dua dekade berlalu. Jalanan penuh debu. Hingga, akhirnya Bambang menemukan kembali Melati, malam itu pukul 23.30 WIB, 20 xxxxxxxx 2021. Ketika terdengar suara mendayu, kabar dari Sumbar. Suara Melati, memecah rindu.


Setelah 25 tahun penantian. Cintanya bersemi kembali. (Bersambung).



Duri, 1 Mei 2022

TerPopuler