"Politikcuan" Mandaliyem! Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

"Politikcuan" Mandaliyem!

Kamis, 12 Mei 2022,


"Politikcuan" Mandaliyem!


Oleh Agung Marsudi


ORDE BARU ditumbangkan oleh reformasi, reformasi sudah seusia orde baru, hasilnya oligarki menggurita, rebutan kapling kuasa trias politica. Konstitusi asli, diganti imitasi. Negeri kaya laut, impor garam. Sawah terbentang luas, tapi impor beras.


Demokrasi ketok palu, koalisi itu enak dan perlu. Negara berjalan tanpa haluan. Kekuasaan dibangun dengan pesohor dan uang. Politik itu cuan. 


"Uang-uang" sudah dikorupsi jauh sebelum menjadi pendapatan. Utang adalah skema pendapatan yang diperjualbelikan. "Belanja negara", menjadi agunan, janji kesejahteraan. Janji kesejahteraan yang dibayar dengan utang. 


Dari presiden, ke presiden. Ekonomi politik berputar, melilit-melingkar, dari utang ke utang. Utang negara sudah kedodoran, tak mungkin dikencangkan ikat pinggang.


Politik ekonomi kita mestinya berdasar Pancasila, bukan yang lain. Dari dulu, para pendiri bangsa tak pernah memberi rekomendasi kapitalisme di negeri gotong-royong, sebab ia wajah baru kolonialisme. 


Dari Sabang sampai Merauke. "Dari utang untuk sang toke". Bohirkrasi  Mandaliyem, "Aman, terkendali dan ayem". Melayani, dilayani, "Setinggi-tinggi transaksi, sebesar-besar komisi, sepintar-pintar strategi".


Politik rakyat biasa, saling sokong, gotong royong. Belajar dari Mbok Ning yang jualan "Sego Kucing" di pojok desa, menyindir elit, "Mangan Ora, Ngumpul Ora" tapi mau jadi penguasa.


Dari titik nol Nusantara, kita lupa, merebus bakwan, dengan kemangi. Menjadi "cuan" di negeri sendiri.



Duri, 12 Mei 2022

TerPopuler