POLITIK TIDAK PUNYA IDENTITAS, NGAPAIN? Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

POLITIK TIDAK PUNYA IDENTITAS, NGAPAIN?

Minggu, 09 Oktober 2022,



POLITIK TIDAK PUNYA IDENTITAS, NGAPAIN?


Oleh Agung Marsudi


PERANG di ruang-ruang publik terkait politik "identitas" yang digemborkan justru oleh para elit politik, usai deklarasi Partai Nasdem yang mengusung Anies, pada helat suksesi 2024 menjadi seru dan menarik-narik.


Kalau keberanian Surya Paloh dengan Nasdemnya duluan mendeklarasikan Anies (3/10), lalu ditembak dengan peluru politik "identitas". Bagaimana pula dengan politik yang tidak punya identitas.


Padahal dalam Anggaran Dasar semua partai politik tentu didirikan dengan sebuah identitas. Jadi tak eloklah menuduh yang lain dengan sebutan politik identitas.


Di tengah keberagaman yang selalu dijadikan jargon politik, maka berpolitik tanpa identitas justru membahayakan. Indonesia dibangun oleh para pendiri bangsa dengan identitas. Merasa benar dalam berpolitik, mereduksi kedalaman para leluhur yang telah meletakkan pondasi dalam berbangsa dan bernegara, berarti mengkhianati sejarah dan peri kebangsaan sendiri. Para leluhur menyebutnya, "Jati Diri".


Berbangsa-bangsa, bersuku-suku, untuk saling mengenal. Rumah besar Indonesia itu tentu harus meneduhkan, dan saling menguatkan. Bukan sebaliknya. Format politik yang berbeda, itu biasa dan jamak. Tak perlulah berteriak. Tak perlu nasdem, panas adem.


"Tunjukkan merahmu!"

"Ora Nasdem, Ora Marem"

Bukankah politik itu pilihan.


Rakyat sudah trauma berteduh lama-lama di bawah pohon beringin yang berhantu. 



Solo, 9 Oktober 2022

TerPopuler