Takutlah Jika, "2024 Rakyat Hanya Diterbangkan Kata-Kata" Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Takutlah Jika, "2024 Rakyat Hanya Diterbangkan Kata-Kata"

Senin, 24 Oktober 2022,



Takutlah Jika, "2024 Rakyat Hanya Diterbangkan Kata-Kata"


Oleh Agung Marsudi


SILANG kata, beda suara. Itu biasa. Tak ada harganya. Lalu bagaimana dengan komentar Si Gerung terkait dukungan Nasdem ke Anies, "Nasdem salah baca," ujar akal sehatnya.


Akal sehat Si Gerung biarkan saja begitu, tapi yang lain ngomong begini, "Gak ada tanda baca". Jadi, lupakan ujaran Si Gerung. Dia lagi linglung. Semua dikomentari. Macam tak ada kerjaan. 


Eksis menjadi komentator memang menarik, dan menjanjikan. Apalagi jadi narasumber, bisa jadi sumber penghidupan. Harganya bisa per jam, atau per kata. "Semua berawal dari kata".


Politik itu lihai "berkata-kata". Tanpa kata, tak ada tata negara. Negara itu "kata-kata". Beda baca, salah makna.


"Anies" itu kata. Pak Anies itu nama. Nasdem mengusung Anies jadi capres 2024, itu berita. Berita itu juga "kata-kata".


Politik "bisik-bisik" itu bukan sikap ksatria. Seorang ksatria bicara,"Ini saya!" Indonesia butuh pemimpi(n).


Pemimpi atau pemimpin, duanya punya kata dasar berbeda. Orangnya boleh jadi sama. Ingat, politik baliho masih perlu kata-kata. "Continuity and Change" juga kata-kata. Takutlah jika, "2024 rakyat hanya diterbangkan kata-kata".



Solo, 23 Oktober 2022

TerPopuler