Upaya Meningkatan Hasil Belajar PAI Materi Jujur, Amanah dan Istiqamah Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Upaya Meningkatan Hasil Belajar PAI Materi Jujur, Amanah dan Istiqamah

Jumat, 18 November 2022,

UPAYA   MENINGKATAN   HASIL   BELAJAR  PAI  MATERI   JUJUR, AMANAH DAN ISTIQAMAH  SISWA KELAS VII   MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING   SELAMA PANDEMI  COVID-19

SMPN 15 TANJUNG JABUNG TIMUR

 

MASJIDIN S,Ag.

Masjidin.smpn15tjt@gmail.com

SMPN 15 TANJUNG JABUNG TIMUR

 

 

ABSTRAK

 

Permasalahan yang melatar belakangi penelitian ini yaitu hasil belajar yang rendah dan juga penggunaan strategi pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Dalam hal ini peneliti berusaha mengatasi permasalahan tersebut dengan menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing  yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMPN 15 Tanjung Jabung Timur. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan melalui metode pembelajaran Snowball Throwing pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi jujur, amanah, dan istiqamah di SMPN 15 Tanjung Jabung Timur?

Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan melalui 2 siklus dengan tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Selain itu, penelitian ini menggunakan  beberapametodepenelitiansepertiobservasi,wawancara,dokumentasi dan tes. Oleh karena itu, data yang diperoleh oleh peneliti melalui data observasidikelas dan dokumentasi hasil tindakan yang dilakukan. Selain itu, dengan penelitian tindakaniniakan diketahui peningkatan setelah proses tindakan per-siklus.

Hasil dari penelitian ini berupa adanya kenaikan hasil belajar secara signifikan pada tiap siklus. Sebelum menerapkan model pembelajaran snowball throwing rata-rata kelas hanya 58,57. Jumlah siswa tuntas hanya 4 orang (17,24%), sedangkan siswa yang beum tuntas sebanyak 24 orang (82,76%).Siklus I, sudah menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing dan memperoleh nilai rata-rata menjadi 70 pada siklus I dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebanyak 13 siswa atau sebesar (46,43%), sedangkan siswayang masih belum tuntas sebanyak 15 orang (53,57%). Pada siklus II, nilai rata-rata meningkat secara signifikan menjadi 80,9 dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 23 siswa atau sebesar (82,76%), sedangkan siswa yang masih belum tuntas sebanyak 5 orang (17, 24%). Dengan demikian pada siklus II telah berhasil meningkatan keaktifan danhasil belajar siswa dengan maksimal dan telah mencapai target yang telah ditetapkan, serta penelitian ini dinyatakan berhasil.

Kata kunci: hasil belajar PAI, dan Snowball Throwing

 

A.    PENDAHULUAN

Zaman modern seperti sekarang, pendidikan menjadi hal yang penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing dalam dunia global. Menjadikan manusia yang beradab dan berakhlakulkarimah. Peran pendidikan juga dijadikan tolak ukur setiap negara-negara didunia dalam meningkatkan kualitas dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan adalah sebagai suatu proses mencakup semua bentuk aktivitas yang membantu anak didik menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial, meneruskan adat-istiadat, kebiasaan, peraturan, hukum kepercayaan, keyakinan, bahasa, bentuk-bentuk kelompok sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya1.

Tujuan pendidikan itu sendiri menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab II pasal 3, adalah sebagai berikut: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berimandan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,  kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Amanah, dan istiqamah sehingga muncul suasana yang menyenangkan. Untuk itu, perlu suatu metode pembelajaran guna membantu mengatasi permasalahan dan hambatan siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman materi serta hasil pembelajarannya juga belum memuaskan.

Penggunaan metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan akan sangat berpengaruh pada iklim belajar di kelas. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa agar hasil belajarnya efektif adalah metode pembelajaran snowball throwing.

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut, maka peneliti ingin membuktikan apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing  untuk mencapai  hasil belajar yang diharapkan pada mata pelajaran PAI di kelas VII SMPN 15 Tanjung Jabung Timur. Oleh karena itu, penulis tertarikuntuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul : Upaya Meningkatan Hasil Belajar PAI materi jujur, amanah, dan istiqamah Kelas VII melalui model pembelajaran Snowball Throwing selama pandemi Covid-19 SMPN 15 Tanjung Jabung Timur Tahun Ajaran 2021/ 2022.

 

B.     PEMBAHASAN

 

1.      Kajian Teori

Menurut Arman Arif, secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa yunani “metodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu: “metha” yang berartimelalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode barartisuatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa arab metode disebut “Thoriqot”, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah  “Cara yang teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai maksud” Sehingga dapat dipaham ibahwa metode berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran.5

Model pembelajaran snowball throwing merupakan pengembangan dari model pembelajaran diskusi dan merupakan bagian dari model pembelajaran kooperatif. Hanya saja, pada model ini kegiatan belajar diatur sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lebih menyenangkan. Dengan penerapan model ini, diskusi kelompok dan interaksi antar siswa dari kelompok yang berbeda mungkin memungkinkan terjadinya saling sharing pengetahuan dan pengalaman dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang mungkin timbul dalam diskusi yang berlangsung secara lebih interaktif dan menyenangkan.

 

2.      Metode Penelitian

Model PTK ini terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan (planning),  tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).27 Hubungan dari keempat komponen ini dipandang sebagai satu siklus. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua siklus, dari tiap-tiap siklus terdiri dari empat komponen sebagaimana yang telah disebutkan di atas, yaitu:

a.        Perencanaan (planning)

Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian. Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan instrumen penelitian yang terdiri atas materi ajar, lembar tes siklus, lembar angket motivasi belajar dan lembar obsevasi.

b.      Tindakan (acting)

Tahap kedua dari penelitian ini adalah pelaksanaan yang merupakan    implementasi atau isirancangan, yaitu  pelaksanaan tindakan kelas.

c.        Pengamatan (observing)

Tahap ketiga yaitu selama tahap pelaksanaan penelitian, peneliti mengobservasi keaktifan dan responsiswa  terhadap pembelajaran yang dibuat peneliti dengan membuat  lembar observasi.

d.       Refleksi (reflecting)

Pada tahap ini, hasil yang didapat dari hasil observasi dikumpulkan dan dianalisa, sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang dilaksanakan sesuai tujuan yang direncanakan. Hasil analisis tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan tindakan selanjutnya.

Sedangkan keunggulan  PTK merupakan kebutuhan bagi guru dalam meningkatkan profesionalisme karena memiliki keunggulan-keunggulan yaitu:

 


                    1.      Sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka terhadap dinamika pembelajaran di 
                  kelas.

                       2.      Dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi lebih profesional.

                       3.      Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap 
                    apayangterjadi dikelasnya.

                       4.      Tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena tidak perlu meninggalkan kelas.

                       5.      Guru menjadi lebih kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan  upaya-upaya inovasi.

                       6.      Memiliki tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas praktik pembelajaran 
                    secara berkesinambungan.

                       7.      Publikasi  hasil  PTK  tidak  membutuhkan  waktu  yang  sangat  panjang

 

e.       Tempat Dan Waktu Penelitian

Lokasi dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMPN 15 Tanjung Jabung Timur, yang beralamat di Jalan Pendidikan RT 11 Pemusiran, Kecamatan Nipah Panjang, KabupatenTanjung Jabung Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I Tahun Pejaran 2021/ 2022.


3.      Subjek  Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 15 Tanjung Jabung Timur yang berjumlah 28 siswa,  yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Adapun objek penelitian ini adalah hasil belajar siswa dengan penerapan model Snowball Throwing pada mata pelajaran PAI.

 

      4.      Desain / Rancangan Siklus Penelitian

Desain yang digunakan adalah sesuai dengan model dari Kemmis dan Taggart berupa suatu siklus spiral. Dalam siklus ini adalah suatu putaran yang memilki tahap-tahap rancangan pada setiap putarannya, sebagaiman aberikut, pertama perencanaan (planning), kedua tindakan (acting), ketiga observasi (observation), keempat refleksi (reflection). Desain penelitian berupa gambar siklus penelitian yang alurnya mengikuti dengan model penelitian tindakan Kemmis dan MC Taggart sebagaimana berikut:

 

 

 

C.    HASIL  PEMBAHASAN

Hasil kegiatan yang telah dilaksanakan pada setiap siklus,yaitu tahap pra siklus dan tahap siklus I dan siklus II. Penelitian tindakan kelas ini menerapkan model snowball throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PAI materi jujur, amanah, dan istiqamah. Telah dijabarkan pada laporan hasil pembahasan yang dapat diuraikan sebagai berikut:

  




Pembelajaran model snowball throwing ini juga telah meningkatkan hasil belajar siswa. Jika ditinjau dari ketercapaian indikator kinerja dari segi hasil belajar pada siklus II ini, jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 23 orang. Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 5 orang. Jika dipersentasekan 82,14% siswa memperoleh nilai tuntas, sedangkan sisanya 17,86% siswa belum tuntas. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa keseluruhan sebesar 80,9, dengan nilai terendah sebesar 65 dan nilai tertinggi sebesar 90.
Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data hasil observasi serta refleksi pada Siklus II, diperoleh kesimpulan bahwa kedua indikator kinerja ketercapaian tujuan penelitian  telah terpenuhi. Hal tersebut baik dilihat dari segi variabel keaktifan maupun variabelhasil belajar siswa. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tindakan kelas telah berhasil pada siklus II ini, sehingga tidak perlu dilakukan tindakan perbaikan siklus berikutnya.
 

Penerapan model pembelajaran snowball throwing ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI. Penelitian ini dilaksanakan dari pra siklus dan dua siklus setelahnya dengan penerapan model pembelajaran snowball throwing. Selama masa pandemi Covid-19 pembelajaran dilakukan dengan mematuhi protocol kesehatan ketat dengan menggunakan jam pelajaran yang lebih singkat, sehingga peneliti menggunakan model pembelajaran snowball throwing untuk tetap memberikan pemahaman kepada siswa dengan ebih mengefisiensi waktu belajar yang singkat. Setiap siklus yang diterapkan pada proses pembelajaran mampu meningkatkan keaktifan dan hasil beajar siswa. Peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

 
 

 

D.     KESIMPULAN

 

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian ini menyimpulkan bahwa: Pertama, rata-rata hasil belajar peserta didik sebelum tindakan hanya mencapai nilai rata-rata 58,57. Sedangkan tingkat kelulusan dengan menggunakan KKM sebesar 75 hanya mencapai 5.56% atau hanya 2 dari 36 siswa yang tuntaspada pretest. Kedua, penerapan tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam  dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Dalam penerapan,ada beberapa langkah yang ditempuh guru dalam mengaplikasikan model pembelajaran snowbal lthrowing dalam pembelajaran PAI untuk siswa kelas VII SMPN 15 Tanjung Jabung Timur, Sebagai bagian dari model pembelajaran snowball throwing, tahap pembelajaran  terdiri dari: 1)  Penomoran siswa, 2) Pengelompokan, 3) Pengajuansoal, 4) Berpikir bersama dan 5) Pengajuan jawaban. Tahap-tahap tersebut  tidak  berbeda pada siklus pertama maupun kedua. Ketiga, pada siklus pertama,  rata-rata hasil belajar siswa kelas VII SMPN 15 Tanjung  Jabung Timur mencapai nilai rata-rata 57.08. Sedangkan persentasi ketuntasan siswa mencapai 30.56%. Pada siklus kedua, rata-rata hasil belajar siswa mencapai nilai rata-rata81.94. Sedangkan tingkat  ketuntasan mencapai 100% atau  seluruh siswa mencapai KKM. Keempat, Hasil belajar PAI tentang Hadist tentang ikhlas, sabar, dan pemaaf siswa kelas VII SMPN 15 Tanjung Jabung Timur meningkat setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran snowball throwing.

Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus pertama mencapai 37.56%. Peningkatan persentasi ketuntasan siswa mencapai 45%. Pada siklus kedua, peningkatan rata-rata hasil belajar siswa mencapai 93.32%. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran snowballthrowing dan media visual efektif meningkatkan hasil belajar PAI tentang Hadist tentang ikhlas, sabar, dan pemaaf siswa kelas VII SMPN 15 Tanjung Jabung Timur  hingga mencapai KKM.

 

E.     KESIMPULAN

 

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian ini menyimpulkan bahwa: Pertama, rata-rata hasil belajar peserta didik sebelum tindakan hanya mencapai nilai rata-rata 58,57. Sedangkan tingkat kelulusan dengan menggunakan KKM sebesar 75 hanya mencapai 5.56% atau hanya 2 dari 36 siswa yang tuntaspada pretest. Kedua, penerapan tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam  dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Dalam penerapan,ada beberapa langkah yang ditempuh guru dalam mengaplikasikan model pembelajaran snowbal lthrowing dalam pembelajaran PAI untuk siswa kelas VII SMPN 15T anjung Jabung Timur,

 
 
DAFTAR PUSTAKA

 

Daradjat, dkk,  Ilmu  Pendidikan  Islam. Jakarta:  PT.Bumi Aksara, 2011.

Dewi Salma Prawiradilaga, Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta:  Kencana Prenada Media Group, 2012.

Fathurrohman, Muhammad,   Model-Model   Pembelajaran  Inovatif. Yogyakarta:  Ar-Ruzz Media, 2015.

Istarani,   Model  Pembelajaran  Inovatif. Medan:  Media Persada,2011.

Jihad Asep & Haris Abdul,   Evaluasi Pembelajaran. Jakarta:  Multi  Pressindo, 2013.

Jumanta  Hamdayama,  Model dan Metode Pembelajaran Kreatifdan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia, 2014.

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas.  Jakarta:  Grafindo  Persada, 2008.

Kusumah, Wijaya &   Dwitagama, Dedi, , Penelitian Tindakan Kelas.  Jakarta: Indeks, 2012.

M.  Fadillah,  Edutainment Pendidikan Anak Usia  Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014.

Majid, Abdul,  Belajar dan Pembelajaran.  Bandung:  PT. Remaja  Rosdakarya, 2012.

Muhaimin,  Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.

Rosdiana. A.Bakar,  Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Cita pustaka Media  Perintis, 2009.

Rus, Mode-Model Pembelajara.  Jakarta: Rajawali Pers Rusyam, 2014.

M. Tabrani,  Belajar Mengajar.  Jakarta:  Rajawali, 2009.

Sardiman A.M,   Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.

Sudjana Nana,  Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Cet,1.  Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005.

TerPopuler