Sukses Digelar Seminar dan Konfercab IAI Kota Bekasi Bertema Bijak Menyikapi Peredaran Obat Secara Online Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Sukses Digelar Seminar dan Konfercab IAI Kota Bekasi Bertema Bijak Menyikapi Peredaran Obat Secara Online

Rabu, 21 Desember 2022,


NUSANTARAEXPRESS, KOTA BEKASI -  Pengurus Cabang (PC) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Bekasi menggelar Seminar sekaligus Konferensi Cabang (Konfercab) PC. IAI Kota Bekasi periode 2022 - 2026.


Konfercab yang dihadiri Wakil PD Jabar, Farhan  dilaksanakan di Ballroom Asrama Haji Kota Bekasi, Sabtu (17/12/22).


Selain hadir Wakil PD Jabar, Farhan, juga turut dihadiri Ketua apoteker cabang kota bekasi periode 2022-2026, apt. Drs. Adlis Rahman MM., Ketua Dewan IAI Jabar, Korwil IAI I Jabar, Ketua pengurus profesi, Ikatan Bidan Indonesia Kota Bekasi, PATELKI Kota Bekasi, PERSAGI Kota Bekasi, IDI Kota Bekasi, PAFI Kota Bekasi, IAKMI Kota Bekasi, PTGMI Kota Bekasi, APKESMI Kota Bekasi, Gabungan Pengusaha Farmasi Kota Bekasi dan para peserta seminar dan konfercab.


Ketua panitia pelaksana, melaporkan bahwa, 

"Acara  ini diikuti oleh seluruh peserta apoteker se-Kota Bekasi," lapornya.


Menurutnya peran apoteker sangat penting di masyarakat. 

"Peran apoteker di tengah masyarakat sangat penting dalam memberikan layanan yang maksimal, demi mengoptimalisasikan sekaligus untuk meminimalisir penyalahgunaan obat oleh masyarakat," ujarnya.


Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bekasi  pada kesempatan tersebut menyampaikan, peran apoteker itu sangat strategis dalam pelayanan yang bermutu bukan  sekedar bisnis.


Beliau menjelaskan, profesi apoteker itu mulia, punya kontribusi besar terhadap kesehatan masyarakat. 


"Menjadi seorang apotek sangat baik, karena kehadirannya diperlukan di tengah masyarakat, dan terus lakukan pembinaan yang berjenjang," ujar Kadinkes  Kota Bekasi.


Sementara itu, Wakil Bupati Kota Bekasi memberikan gambaran bahwa saat ini Indonesia menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan obat nasional. Sebagai sebuah bisnis, industri farmasi indonesia memenuhi 70% kebutuhan obat dalam negeri.


Menurutnya, "Sekitar 90% bahan baku obat harus diimpor dari cina dan india. Di era disruptif dan tantangan global ini yang menuntut apoteker untuk tanggap terhadap berbagai isu kesehatan," ujarnya.


Beliau juga menambahkan, "Profesi apoteker memiliki jasa yang besar, baik pada masa normal maupun wabah, apoteker memberikan pelayanan kefarmasian yang tak tergantikan," sambungnya.


Selain itu, Beliau juga mengejawantahkan bahwa, "Peran vital apoteker di masyarakat," pungkasnya. (JNI)

TerPopuler