"HRD Disingkirkan Demi Nafsu Dinasti Kong: Perdebatan Etika dan Dampak Organisasi" Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

"HRD Disingkirkan Demi Nafsu Dinasti Kong: Perdebatan Etika dan Dampak Organisasi"

Rabu, 04 Oktober 2023,

 

MIslam Samasi, S.H. - Ketua Komisariat Wilayah (KOMWIL) Prov. Riau-Lembaga Missi Reclasseering Republik Indonesia Badan Peserta Hukum Untuk Negara dan Masyarakat 


"HRD Disingkirkan Demi Nafsu Dinasti Kong: Perdebatan Etika dan Dampak Organisasi"

 

Oleh: Mislam Samasi, S.H.


Ketua Komisariat Wilayah (KOMWIL) Riau-Lembaga Missi Reclasseering Republik Indonesia Badan Peserta Hukum Untuk Negara dan Masyarakat

 

 

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, peran Human Resources Development (HRD) memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesejahteraan karyawan dan kemajuan organisasi. Namun, terkadang, keputusan yang kontroversial diambil demi kepentingan pribadi atau dinasti tertentu. Artikel ini akan membahas situasi di mana seorang HRD ditinggalkan demi memuaskan nafsu atau kepentingan dinasti, dan akan mengulas dampak etika dan organisasional dari tindakan tersebut.

 

Pengantar Dinasti Kong

Dinasti Kong adalah istilah yang merujuk pada situasi di mana satu keluarga atau grup individu memiliki pengaruh besar dalam suatu organisasi atau perusahaan. Ini sering kali terjadi ketika pemilik atau pemimpin organisasi mempromosikan anggota keluarga atau rekan mereka ke posisi-posisi kunci tanpa mempertimbangkan kualifikasi atau kemampuan sejati.

 

HRD dalam Konteks Organisasi

Bagian HRD memiliki tanggung jawab yang sangat penting dalam mengelola sumber daya manusia dan memastikan bahwa organisasi memiliki karyawan yang kompeten, terampil, dan termotivasi. Mereka bertanggung jawab atas perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan manajemen kinerja karyawan.

 

HRD Disingkirkan untuk Kepentingan Dinasti

Dalam beberapa kasus, HRD dapat ditinggalkan atau digantikan oleh anggota dinasti yang memiliki hubungan dekat dengan pemilik atau pemimpin organisasi. Hal ini dapat terjadi karena pemilik atau pemimpin ingin mempromosikan anggota keluarga atau rekan mereka ke posisi strategis, bahkan jika mereka tidak memiliki kualifikasi atau pengalaman yang sesuai.

 

Dampak Etika

Keputusan untuk menggantikan HRD demi dinasti atau nafsu pribadi dapat menciptakan dilema etika dalam organisasi. Ini dapat merusak kepercayaan karyawan terhadap manajemen dan mengganggu budaya organisasi yang adil dan berintegritas.

 

Dampak Organisasi

Perubahan kepemimpinan di bagian HRD yang tidak didasarkan pada kompetensi dapat berdampak buruk pada organisasi. Kualitas rekrutmen dan pelatihan karyawan dapat menurun, karyawan mungkin merasa tidak dihargai, dan produktivitas dapat terganggu. Selain itu, organisasi mungkin mengalami masalah hukum jika keputusan ini melanggar aturan perusahaan atau hukum tenaga kerja.

 

Kesimpulan

HRD yang ditinggalkan demi nafsu atau kepentingan dinasti adalah contoh yang mencolok dari bagaimana prinsip-prinsip etika dalam bisnis dapat diabaikan. Dalam jangka panjang, keputusan semacam ini dapat merusak kesehatan organisasi dan reputasi perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemilik dan pemimpin organisasi untuk selalu menjalankan praktik-praktik yang adil dan berintegritas dalam pengelolaan sumber daya manusia. Hal ini akan membantu memastikan kelangsungan dan kesuksesan jangka panjang perusahaan mereka.

 

 

Riau, 4 Oktober 2023

TerPopuler