MENHAN DISERANG Print Friendly and PDF -->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

MENHAN DISERANG

Senin, 08 Januari 2024,



Pertahanan adalah sakral


Agung Marsudi

Duri Institute


"Kalau ingin damai, siaplah berperang!"


DEBAT Pilpres ke-3, Ahad (7/1) di Istora Senayan, karena menyangkut urusan Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik. Tentu seru, asik, menarik.


Karena tema debatnya menyangkut 'perang', saya memberi judul sendiri debat malam ini, yaitu 'Menhan Diserang'. Serangan itu datang bertubi-tubi dari lawannya, paslon satu dan tiga. Serangannya tidak butuh amunisi, cukup dengan 'narasi' nakal, yang efeknya elektoral.


Serangannya bahkan menghujam hingga ke jantung pertahanan paslon dua (yang masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan).


Sebab di sesi debat segmen 5, sempat dibahas kinerja Kemenhan 5 tahun terakhir. Menurut paslon 3, kinerja Kemenhan selama 5 tahun hanya berskor 5. Sementara paslon 1 memberi skor di bawah 5. 'Ini skor 5 dari 100, atau 5 dari 10?'


Dalam jumpa pers, usai debat. Prabowo tak bisa menutupi kekecewaannya terkait saling silang pendapat, terutama terkait narasi-narasi pertahanan negara.


Mengomentari ada paslon lain yang mengatakan pertahanan itu tidak ada rahasia. "Pertahanan adalah Sakral," tegas Prabowo.


"Ini sangat lucu. Sangat tidak pantas sebagai seorang pemimpin. Justru masalah pertahanan keamanan itu sarat dengan hal-hal rahasia," tambahnya.


Semua masalah anggaran pertahanan itu telah dibahas, diawasi, diperiksa bolak-balik, dan disetujui di Komisi I, dimana para anggota DPR RI dari partai politik pengusung paslon satu maupun tiga. "Ini tehnik-tehnik politik ingin mencari angka" jelas Prabowo.


Menurut Prabowo, pertama, kalau tujuannya mengabdi, kita harus memberi data yang benar, jangan menyesatkan rakyat, jangan provokasi dan jangan menghasut. Kedua, Kita harus negarawan, "Keselamatan bangsa di atas semua".


Kalimat ini yang semestinya menjadi perisai, bagi para elite, karena sistem pertahanan rakyat semesta, jantungnya adalah rakyat. Rakyat tak biasa berdebat. Rakyat biasa banting tulang, peras keringat. Pertahanan terakhir rakyat adalah urusan perut, pusat segala kemelut.


Keselamatan perut, adalah pertahanan negara, keselamatan bangsa. Di situ sesungguhnya jiwa berada (sedes animae).



Jakarta, 8 Januari 2024

TerPopuler